Jumat, 07 Desember 2018

Your early bday greeting

This is for your early birthday greeting
After your early birthday gift...yess that onitsuka tiger haha.

Dear my husband?

Taun ini berat? OH BERAT SEKALI

buatku, buatmu, buat bita, buat kita

Roallercoaster is it.

Cobaan demi cobaan udah kayak tamu bulanan

Kalau mau mengulang lagi 2018 ini jawabanku “oh tidak terimakasih”

Rejeki memang sudah satu paket dengan cobaannya...
Rejeki yang sedemikian banyaknya Tuhan turunkan untuk kita tahun ini

Mungkin sambil menurunkan Tuhan berkata:

“Nih aku kasih rejeki berlebih, tapi harus sanggup ya ngadepin paketan bersamaannya yaitu cobaannya”

But two of us with bita...still stand here, we still grow apart. Dan Berjalan bersama sejauh ini.

Usiamu akan beranjak menjadi kepala 3, 30tahun...babak baru. Yang seharusnya menjadi lebih baik dalam hal apapun.

Hidup cuma sekali, ambil keputusan secara matang dan benar...agar tidak menyesal kemudian

Yuk nikmati hidup dengan menjalankan hal yang baik dimulai dari keluarga ini...menjadi lebih solid, menjadi lebih harmonis, menjadi lebih baik untuk kita sendiri dan untuk bita tentunya

Tahun 2019 kita akan memutuskan hal yang besar, yang bahkan menurut orang lain adalah keputusan yang sangat disayangkan

Tapi aku percaya sama kamu, kamu pasti bisa membawa kita ke tujuan utama kita sesuai dengan value hidup yang kita inginkan

Pegang kepercayaanku, untuk bangun keluarga ini menjadi kokoh dan bahagia

Bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kita. Ber tiga. Aku kamu dan bita

Semoga Tuhan selalu melindungi kita

Selamat menuju 30 tahun sayang...
I love you, 






Selasa, 20 November 2018

Kamu kena middle income trap?

Middle income trap

Namanya juga trap berati jebakan...
Jebakan kelas menengah yang pengen punya life style kayak kelas atas.

Gitu bukan sih?haha

Intinya sejak ada IG ini kita jadi banyak tau sama gaya hidup orang, cukup dari feed IGnya aja. 

Gaya hidup lo ya, bukan kondisi finansial.
Pake bottega tapi finansial mampunya bata
Atau pake VNC tapi finansial ternyata mampu beli givenchy

Katanya sih...
Waktu kita gajinya UMR jajan tas belagio
Waktu udah naik diatas UMR jajan tas kate spade
Waktu udah diatas 10juta jajan tas gucci

Waktu kita gajinya UMR jajan baju di ITC
Waktu udah naik diatas UMR jajan baju di magnolia
Waktu udah diatas 10juta jajan baju di ZARA

Gimana fenomena kayak gitu?

Oke let me tell about sekelilingku aja, paling deket misalnya suamiku sendiri.

Kalo kata suamiku

“apa yang kita pake itu berbicara lebih dulu daripada body language kitanya sendiri, jadi penting kalo yang kita hadapi klien yang emang di circle pakai barang begitu”

Oke...alasan kerjaan. 

Kalo kayak aku misal, yang kerjanya di kantor doang...
gak perlu deal bisnis sana sini, 
gak perlu membranding diri sendiri karena gak nawarin produk perusahaan kekalangan tertentu untuk image perusahaan
gimana? 
Dalam pekerjaan gak kepake dong...

Jadi tujuannya buat nunjukin kelas sosial kita dilingkup pergaulan kita, nunjukin kelas sosial kita melalui feed IG kita. Gimana kalo gitu?

Sah-sah aja...SAH BANGET 
kalo kita beli barang itu dan kehidupan kita berjalan lancar seperti biasanya, 
kalo tabungan dan dana darurat kita aman.

Hak kita menghakimi orang dengan gaji under 10juta tapi jajan di starbuck seminggu 3x atau koleksi coach, torry burch, kate spade dll apa?
Kalo ternyata mereka emang bisa ngatur keuangan?

Hak kita menghakimi orang dengan gaji under 20juta tapi tiap season bisa beli tas gucci dan LV Atau beli koper rimowa apa?
Kalo ternyata investasi mereka udah mapan?

Yang gak sah, yaaa kalo udah pake gaya hidup highstreet sampe highend tapi ternyata merugikan diri sendiri dalam mengelola finansial atau sampe ngerepotin orang lain sampe ngutang-ngutang

Then kalo aku pribadi,
Punya barang highend?
Punya.
untuk yang harganya 2digit? 
WARISAN boook GAK BELI (lucky me kalo bagian ini)
untuk yang harganya masih 5juta kebawah? 
aku beli setaun sekali dari bonus tahunanku 

Bukan buat menunjukan kelas sosial di lingkungan pergaulan ataupun disosial media tapi buat reward diri sendiri
“ni lohh hasil kerja setaun ada kenang-kenangannya”

Jadi ya jatuhnya bukan koleksi sih tapi  “buat punya-punya aja” yang penting punya statement stuff buat dipake dimomen tertentu.

Sebagai pelajaran untuk anakku nanti, semua didapat dari kerja keras. Because you are not come from old money family hahaha

Gaya hidupku sama suamiku emang beda, ya karena tipe kerjaannyanjuga beda.

Dia banyak ketemu orang kelas atas, banyak entertain orang, harus banyak branding dirinya sendiri,
jadi sifatnya needs 

Kalo aku? Kerja cuma jadi staff biasa,duduk dibalik meja jadi sifatnya ya wants, tinggal mampu apa gak...

Tapi kalo secara personal dan pasangan ya aku sama dia masih manusia yang sama dengan bertahun-tahun lalu waktu kita kencan pake mobil jadul yang dia bawa waktu kuliah

Soal bita?
Baju H&M iya, kalo ZARA belum lah...tapi itupun hanya untuk baju pergi
Baju rumah? produk TOSERBA cukup :)

Jadi kembali lagi semua harus liat kondisi masing-masing perkara butuh apa gak, mampu apa gak....

Be wise with your money ;)



Kamis, 15 November 2018

wanita dan batas toleransinya

Wanita dan batas toleransinya

Wanita jaman sekarang harusnya udah gak terkotak-kotak antara yang merasa benar bahwa yang paling mulia itu ibu rumahtangga, atau yang paling mulia itu ibu pekerja yang ikut menopang finansial keluarga

Wanita jaman sekarang harus berfikir lebih objektif, bahwa setiap individu punya batas toleransinya masing-masing dengan alasan yang melatarbelakangi keputusan itu sendiri

Aku, kebetulan aku punya batas toleransi bahwa “jauh dari suami untuk mengais rejeki itu bukan problem” tapi berbeda dengan orang lain...mungkin bagi oranglain “lebih baik menjadi ibu rumahtangga daripada harus berjauhan dengan suami”

Oranglain, mungkin punya batas toleransi bahwa “jauh dari suami dan anak demi menjaga finansial keluarga bisa dijadikan pilihan” tapi berbeda dengan aku yang bagaimanapun “selalu memilih dekat dengan anak,disamping tetap bisa ikut menopang finansial” dengan mungkin tidak memilih berkarier.

Semua punya alasannya sendiri, kita tidak berhak menghakimi.

Ada yang berkarier menuju puncak, ada yang memilih bekerja biasa saja karena merasa tidak akan mampu membagi waktu, tenaga dan pikiran antara karier dan keluarga

Ada yang memilih menjadi ibu rumahtangga demi menjadi madrasah pertama bagi anaknya karena merasa bahwa pertumbuhan si anak tidak akan terjadi 2x

Dimanapun batas toleransinya adalah pilihan masing-masing individu...tapi yang pasti lakukan yang terbaik sesuai pilihanmu 

Jangan sampai menjadikan subjek lain menjadi korban inkonsistensi kita

Integritas sebagai wanita karier, integritas sebagai ibu/istri

Jangan sampai sudah memilih untuk berkarier tapi dikantorpun kita unprofesional,atau sudah memilih full time mommy tapi dirumahpun kita failed

Tugas kita adalah menjadi yang terbaik sesuai versi kita yang harus bermanfaat bagi oranglain/keluarga kita. 

Tidak perlu harus menjadi yang terbaik dimata sosial. cukup melakukan hal yang seharusnya dilakukan sesuai porsi masing-masing pilihan

Itu menurutku sih....
Belum tentu menurut oranglain 
Hanya pendapat pribadi


Jumat, 02 November 2018

Dear my amazing team

Well akhirnya baru sempet nulis tentang team indragiri...team yang sangat-sangat aku cintai dan banggakan


Bulan agustus 2018 aku terima SK mutasi ke cabang lain yang sudah ku prediksikan sebelumnya. Rasanya campur aduk, berat banget mau ninggal indragiri.

Siapapun yang duduk di indragiri sebagai pengantiku gak akan berpengaruh apa-apa sama unit ini. Karena culture mereka yang udah bagus. Sampe aku bilang, mau patung mc d yang disitu ya gak akan goyang.

Kenapa indragiri bisa se-istimewa itu?

Indragiri adalah sekumpulan orang malas yang pengen kerjaannya segera selesai supaya setelah selesai kita bisa leha-leha, pulang cepet dan hari jumat gak kerja alias nonton bioskop kek, shoping kek, ke salon kek. 

Kita semua dateng selalu sepagi mungkin sebisa yang kita mampu. Cek-cek kerjaan, dan semua tau tanggungjawab masing-masing. 

Definisi kerja cepat? Ya indragiri
Definisi kerja cerdas? Ya indragiri
Definisi kerja sehat? Ya indragiri
Definisi kerja iklas? Ya indragiri

Yaaa..team ini sesempurna itu.
Setiap ada yang ulangtaun kita bikin grup sendiri tanpa yang ultah, nyiapin surprise...

Setiap ada yang salah karena gak menjalankan prinsip kerja cerdas dibully habis-habisan

Saling pamer barang apa yang bisa kita beli, tanpa takut di bilang sombong

Empati disaat yang tepat dan apatis disaat yang tepat

Apatis untuk mendidik supaya tau tanggungjawab masing-masing..bahwa gak semua hal bisa dibantuin

Empati untuk menunjukan bahwa kita ini team, ya saling bantu untuk tujuan kita bersama

Gak akan ada habisnya kalo bahas indragiri 

Dan bukan semua berjalan tanpa konflik, konflik pasti ada...but love always win

Hari-hari terakhir aku mau pindah, aku dibully setiap hari bahkan sampe nangis.

Tapi ternyata dihari terakhirku disana, aku dapet kejutan hadiah yang bahkan gak kepikir sama aku

Dear team indragiri, kalian adalah rejeki terbaik selama aku bekerja di mandiri.

Banyak hal aku belajar disana
Semoga kedepan semua team punya masa depan yang cerah....sukses dunia akhirat. Kalian orang-orang hebat.
Bukan kalian yang beruntung kerja dimandiri, tapi mandiri yang beruntung punya orang-orang seperti kalian :)))




Senin, 13 Agustus 2018

Perkara Baper

Perkara baper...

Aku menilai diriku sendiri adalah orang yang jarang ngeluh, jarang patah semangat, jarang nurutin pikiran negatif tapi emosional..

Eh gak taunya sekarang dong...aku ini super baper dan galau sampe nangis.
Padahal kehidupan sedang normal-normal saja.

Selidik punya selidik ternyata karena aku yang sangat prefentiv ini kayaknya lagi baper karena tau akan kehilangan sesuatu yang besar dan sangat berarti dalam hidupku

Yaaa...rencanaku resign taun depan yang sebenarnya sudah tampak sangat ku persiapkan secara material, nyatanya lupa ku persiapkan secara hati.

Tiba-tiba hati rasanya kusut membayangkan perubahan yang akan terjadi kedepan

Bekerja di instansi ini selama 7tahun lebih membuatku merasa sudah mendarah daging, apalagi kondisiku yang jauh dari suami membuatku menjadikan kantor sebagai warna lain supaya duniaku gak hanya tentang denny dan bita saja

Disini aku punya teman, punya keluarga, yang bisa mendeliver ke-gilaan-ku sebagai tipe orang gak tau malu

Disini aku punya jobdesk dan kerjaan non jobdesk yang bikin aku merasa berguna jadi manusia karena ada fungsinya

Disini aku punya banyak pimpinan pinter yang banyakkk kasih wawasan dalam kehidupan maupun dalam pekerjaan

Disini aku bisa jadi diri sendiri yang sama sekali gak perlu jaim dan basa basi berlebihan

Dan semua rasanya menjadi hal yang sangat berat untuk ditinggalkan.

Aku adalah orang yang cukup tau mauku apa...tapi keputusan besar ini tingkat ke-baper-annya bahkan melebihi rasanya membuat keputusan untuk menjalani pernikahan jarak jauh saat akan menikah

Semoga secepatnya aku bisa menata hati kembali ke jalurnya...mencoba perubahan kedepan. Seharusnya aku sudah layak se tegar itu bukan?












Minggu, 24 Juni 2018

CATATAN PERNIKAHAN TAHUN KE-4

Here we go... akhirnya ada waktu dan mood untuk nulis.

Tentang ulangtaun pernikahan ke-4.

Ulangtaun pernikahan ke-4 ini yah seperti biasanya aja, dinner fancy di resto fine dining. Yah rutinitas biasa kayak setiap merayakan “hari besar” kita.

Yang berbeda adalah banyaknya case pembelajaran dipernikahan ke-4 ini yang lumayan bikin syok.

Pacaran selama 5tahun emang sama sekali gak menjamin kita bener-bener saling tau maunya masing-masing apa, atau beberapa preferensi hidup masing-masing apa. Sekali lagi TIDAK MENJAMIN.

karena manusia terus bertumbuh, manusia berubah seiring dengan kondisi, situasi, baik secara lingkungan maupun secara pribadi.

Kadang pasangan tidak serta merta langsung mengikuti pertumbuhan/perubahan pesat yang terjadi, kadang diperlukan yang namanya adaptasi ulang.
Mungkin seperti itu gambaran 4tahun pernikahan ini or almost 9+years together.

Tapi mungkin pada akhirnya semua kembali pada komitmen awal pernikahan. Bertanya kembali kenapa saling setuju untuk menikah, bertanya kembali tujuan utama dari pernikahan ini...terlebih lagi tujuan dari perjalanan hidup ini.

Visi dan misi disejajarkan kembali, saling mengkritisi demi kebaikan bersama. 

Mungkin cobaan pernikahan setiap orang itu berbeda-beda. Bukan hanya dari jenis cobaannya, tapi juga dari SUDUT PANDANG cobaan untuk setiap pasangan.

Ada pasangan yang menganggap suaminya sekedar makan siang dengan lawan jenis adalah suatu hal yang membakar api cemburu, tapi pasangan lain menganggap itu hal biasa. 

Ada yang menganggap LDR adalah cobaan besar bagaikan laut yang membelah pulau, tapi ada juga yang menganggap itu hal yang bisa mudah diatasi.

Semua terletak pada preferensi masing-masing, demikian kenapa Tuhan menjodohkan masing-masing sesuai dengan kebutuhan karakter masing-masing hambanya.

Tahun ke-4 ini putri kami bita berusia 3tahun. Usia 3tahun membuatnya “lebih banyak tau dan merasakan”, sudah seharusnya kami lebih menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menurunkan ego, menjalani kehidupan seks yang menyenangkan, saling menunjukan sayang satu sama lain, memotivasi diri untuk saling lebih mau mendengar apa mau masing-masing, dan tentunya saling merayu.
agar keluarga ini menjadi keluarga yang memiliki harmonisasi, sehingga pertumbuhan bita menjadi pertumbuhan yang baik secara psikis.

Menjadi orangtua itu belajar terus menerus, begitupun menjadi pasangan suami istri adalah media belajar terus menerus. Karena bumi tidak berputar mengelilingi kita, melainkan kita berputar bersama bumi. Sehingga kita yang harus beradaptasi dengan perubahan.

Lingkungan, situasi, kondisi dan PIKIRAN manusia adalah hal yang akan selalu berubah seperti posisi bumi yang terus berubah karena berputar mengelilingi matahari.



Senin, 23 April 2018

Suatu waktu

Ada suatu waktu...
Dalam wa chat/grup, grup a ramai-ramai memberi selamat atas pernikahan anggotanya, tapi digrup b ramai-ramai memberi ucapan belasungkawa dan berdoa atas kepergian salah satu anggotanya

Hidup adalah perputaran waktu. 
Sesaat diatas, beberapa detik kemudian dibawah....
Disambut riuhnya tepuk tangan kebanggaan,
Dan tiba-tiba jatuh dari panggung menjadi seseorang yang tadinya dibanggakan menjadi harus dikasihani

Apa yang manusia harus siapkan?
Mental?hati?

Hati dulu atau mental dulu?

Hati yang remuk redam, bagaimana cara menyatukannya kembali?

Bagaimana membuat hati yang remuk menjadi hati yang percaya lagi tentang positivnya hidup

Tujuan hidup tiba-tiba lenyap ditelan bumi

Karena dari dulu yang dimiliki hanya harapan, tapi ternyata harapan itu tidak ada. Lalu bagaimana hidup akan dilanjutkan?



Jumat, 09 Maret 2018

Logika tabu seorang istri dan seorang ibu

Bingung mau share darimana, tentang beberapa pikiran ajaibku (disebut ajaib karena dilingkungan societyku masih hal yang tabu untuk dibahas).

Yang jelas aku bener-bener besyukur aku dipertemukan dengan suamiku denny.
Suamiku yang hampir selalu bisa menerima dan mengakomodir pikiran-pikiran logisku yang buat orang lain masih tabu dan tricky.

Denny selalu bisa menerima pikiran itu sebagai hal yang bermaksud baik. Mungkin buat oranglain, pikiranku itu adalah pikiran yang “negative thingking terhadap takdir”

Tahun 2014 menjelang pernikahan, denny masih ditempatkan dikalimantan. Denny bekerja di perusahaan konstruksi yang penempatannya seluruh indonesia tergantung dimana proyeknya. Praktis aku dan denny akan hampir selamanya menjalani hubungan jarak jauh.

Banyak sekali orang yang menyampaikan kepadaku untuk berhati-hati. “Ati2 suaminya aneh-aneh jauhan apalagi dikalimantan” dan lain sebagainya

Secara perasaan sebenernya aku gak terusik sama sekali. Karena dari awal memang kami sudah komit untuk bisa menjalani kehidupan rumah tangga yang berjauhan. Kebetulan aku dan denny juga bukan tipe pasangan yang menaruh curiga satu sama lain.

Tapi berbeda SECARA LOGIKA.
Secara logika, akan ada anak diantara kami. Dan jika hal buruk yang dibicarakan orang itu terjadi...bagaimana nasib anakku???

Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak denny membuat perjanian pranikah. 
Bukan untuk pemisahan harta, karena kami tidak punya harta bawaan.
Melainkan perjanjian yang menyebutkan, jika salah satu dari kami selingkuh, maka anak, harta, penghasilan dll menjadi hak bagi mereka yang diselingkuhi. Supaya kelangsungan hidup anak kami terjamin.

Denny pun setuju. Tapi tidak dengan keluarga kami, yang menganggap perjanjian pranikah itu tabu. Yang aku dibilang berpikiran jelek terhadap denny lah dan lain sebagianya.

Akhirnya dengan bijak denny memberikan solusi, “udah, gak usah pake perjanjian pranikah, tapi semua aset kita nanti, atas namamu aja. Jadi kalo aku macem-macem, aku gak bisa jual juga...toh gajiku juga kamu yang pegang”

Kemudian aku menyetujuinya. 

Belakangan waktu hotman paris lagi hits, sering kasih advice soal legal minds, dia pun menyarankan kepada wanita-wanita agar aset bersama diatasnamakan istri, atau minimal atas nama berdua. Karena posisi hukum wanita sangat lemah jika terjadi perceraian, apalagi kalo ada WIL.

Waktupun berlalu hingga denny memenuhi semua komitmennya 1 per 1

Kredit KPR dan kredit konsumtif pembelian mobil kami semua atas nama denny. Selain karena denny yang memiliki penghasilan lebih banyak daripada aku, sehingga lebih mudah mengajukan kredit besar, juga karena kalo denny gak ada lebih dulu, kredit itu tidak jadi bebanku. 

Dilain pihak, aku sengaja mengikuti asuransi yang berjargon asuransi pendidikan. Dalam komponen asuransi itu. Ada premi dan ada kombinasi investasi berbasis unitlink.
Kalau aku meninggal duluan, uang pertanggungan asuransiku cair, sehingga bisa membantu denny menyekolahkan bita walau kecil nilainya. Tapi setidaknya membantu.
Tapi jika allhamdulillah kamu berdua diberi kesehatan dan umur panjang, maka kami bisa menikmati nilai investasinya untuk sekolah bita.

Temenku willys, yang paham betul tentang asuransi memberiku gambaran,

“Kalau ATM hidupmu tiba-tiba shutdown, siapa yang mau mengcover hidupmu sama bita?”

“Kalopun kalian berdua rajin nabung, kira-kira tabungan kalian sebanyak-banyaknya itu bisa gak buat biaya hidup sampek bita besar?”

“Satu-satunya jalan...ya yang berperan sebagai ATM HIDUP ini harus punya asuransi jiwa. Premi pertaunnya emang keliatan besar, tapi coba dibreakdwon bulanan. Paling cuma sebesar uang nonton+jajan kalian”


“Se begok-begoknya kamu gak bisa ngelola uang, gak bisa muter usaha. Uang  Pertanggungan sebesar sekian M bisa kamu depositoin. Bunganya, masih bisa buat kamu lanjutin hidup”

“Kalo kamu mau cari investasi, ya main aja saham atau reksadana...jangan ngarep dari asuransi. Asuransi itu payung”

Aku mengangguk terus menerus mendengarkan penjelasan sahabatku ini.
Dan semua aku sampaikan kepada denny.

Sambil berpikir, ya iya masa aku aja rela ngeluarin uang buat premi asuransi mobil. Masa buat anakku gak.

Denny pun setuju menggeser sebagian investasinya di saham untuk membayar premi asuransi yang lumayan besar bagi kami.

Dalam hatiku merasa bersyukur punya suami yang ngerti maksudku apa, untuk apa, tanpa sekalipun punya pikiran picik bahwa aku bermaksud tidak baik.

Karena mungkin kami punya tujuan yang sama. Memberikan anak kami yang terbaik yang kami punya. Dan semampu kami yang kami bisa.

Lalu, tujuanku nulis ini apa???
  1. Jelas untuk bekal bita nanti dimasa depan, agar bita membuka mata dan pikirannya tidak tabu dalam hal seperti ini
  2. Supaya teman-teman yang membaca punya gambaran baru tentang kehidupan pernikahan. Bahwa pernikahan tidak hanya tentang tugas suami cari uang, tugas istri mengurus anak. Melainkan juga tentang memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dampaknya adalah tentang kelangsungan hidup anak kita.





Attachment.png

Kamis, 08 Maret 2018

Bagaimana membentuk portofolio finansial??

Uang kita kemana? Mau diapain?

Sebelumnya mau menggaris bawahi bahwa apa yang aku share disini bukan bentuk dari KESOMBONGAN kah, atau MERASA LEBIH BENAR dari yang lain kah. Atau apapun lah. Disini aku bener-bener mau sharing tentang ilmu-ilmu kehidupan yang aku dapet dari sumber manapun utamanya tentang finansial.

Awal 2018 kemarin, denny seperti biasa nanya, apa planning kita taun ini. 2016 udah plan KPR, 2017 plan tambahan kredit konsumtif tambahan (ganti mobil), 2018 (selain sekolahin anak) apa?

Akhirnya kita berdua sepakati untuk menata portofolio finansial kita. Tadinya denny sempet mikir mau konsul ke financial adviser. Tapi aku mikir...lah denny kan accountant, dan aku?? Aku banker dan aku analis kredit, kenapa gak kita coba dulu pakai ilmu kita untuk nyusun portofolio finansial kita.

Tahun 2017 kemaren waktu baru-barunya aku ganti mobil, aku jalan dengan salah satu temenku yang kerja di asuransi dan kebetulan single parent. Kemudian dalam perjalanan kami,terjadilah percakapan seperti ini.

Temenku : mantepp mobil baru

Aku : iya mobil baru utang baru

Temenku : utangnya atas nama denny?

Aku : ya kalo bisa utang KPR sama utang besar kayak mobil gini sih atas nama denny..supaya kalo ada apa-apa sama denny, utangnya gak jadi bebanku.

Temenku : bagus, tapi kamu mikir gak...klo misal denny kenapa-kenapa, emang sih utangnya lunas,gak jadi bebanmu. Tapi...kamu kira-kira mampu gak memenuhi biaya hidupmu sama sekolahnya bita as a single fighter?

Aku : hmmmmmmmmm

Temenku : aku bicara sebagai teman, bukan sebagai pegawai asuransi. Karena aku adalah sumber finansial 1-1nya bagi anak-anakku. Aku beli asuransi jiwa, supaya kalo aku meninggal, anak-anakku gak terancam putus sekolah. Dan seharusnya itu berlaku bagi semua pelaku sumber utama finansial keluarga (biasanya suami)

Beberapa bulan berlalu, aku belum juga mikir serius tentang pendapat temenku tadi. Hanya saja aku memamg sempat membuka polis asuransi berbasis unitlink untuk bekal anakku sekolah nanti. Dan itupun atas namaku

Yang aku pikirkan, 
Kalau denny meninggal duluan,maka kredit KPR dan Konsumtif (pembelian mobil) pasti lunas, aku tidak terbebani hutang sehingga aku bisa survive untuk bita

Kalau aku yang meninggal duluan, denny masih terbebani hutang besar tadi. Tapi setidaknya aku punya asuransi berbasis unitlink tadi yang kalau aku meninggal bisa memberikan manfaat benefit asuransi untuk membantu biaya sekolah bita.

Tadinya kupikir pemikiran itu cukup....

Sampai suatu ketika, aku follow IG dari financial adviser independen yaitu JOUSKA ID. Di IG tersebut sering mereka share tentang kehidupan klien mereka yang mempunyai berbagai masalah dan motif finansial yang bisa dijadikan pelajaran bagi pembacanya.

Well, oke aku sadar...
Aku butuh lebih dari sekedar “denny tidak meninggalkan utang besar” tapi juga “denny mewariskan biaya hidup dan biaya sekolah untuk bita”....yang hanya bisa kita peroleh dari asuransi jiwa. Pesan dari temenku sejak tahun lalu.

Tidak hanya itu,
Aku harus mempersiapkan portofilio finansialku...supaya kalau Tuhan memberikan rejeki umur panjang buatku dan suamiku denny, kami bisa bahu membahu memfasilitasi bita untuk mengejar cita-citanya dan tumbuh menjadi manusia berdaya.
Bagaimana caranya? Yaaaaa punya portofolio finansial yang bagus.

Sejauh ini kalau ngomongin aset gimana??
Rumah sama mobil gak usahlah disebut aset...kan masing nyicil.

Asetku dan denny mungkin terbilang receh, 

Logan mulia (hasil mas kawin)

Tabungan auto debet yang dikususkan untuk bita dan sengaja kami taruh di Bank yang kita tidak memiliki sama sekali akses atm dan mobile bankingnya (yaa lumayan udah 2 digit saldonya)

Saham (saham ini, jatah denny dari kantornya, lumayan sih...punya hampir 300 lembar dengan harga perolehan saat trading awal dilakukan)

Dan kicik-kicik deposito yang paling 2bulan dicairin, habis itu dibentuk lagi, butuh uang cairin lagi hahahaha

Masih super jauhhh dari portofolio finansial orang-orang sukses. Hahaha.
Eittss aku juga masih punya outstanding kredit konsumtif kok...dulu waktu awal-awal mau KPR, buat nambal biaya-biaya bank dan beberapa tambahan konstruksi. 
Yah walau limit pinjamannya kecil, tapi lumayan juga ngaruh sama cashflow.

Jreng jrenggg padahal habis ini bita playgroup, udah pasti biayanya berkali-kali lipat daripada spp-nya (yang cuma 20ribu/bulan) dan transport jalan kakinya waktu di paud.

1-1nya jalan membentuk portofolio finansial???yah maybe harusnya cashflow harus bagus dulu (walau secara teori), bismilah semoga kredit atas namaku bisa diselesaikan tahun ini.

Dan sungguh, semua perencanaan finansial yang kami bangun. Tidak ada sama sekali nafsu untuk menjadi serakah sebagai manusia. Tapi lebih kepada, kami sebagai orangtua dari seorang putri, yang kelangsungan hidupnya adalah tanggungjawab kami.

Itulah sebabnya aku beberapa hari ini ngebet belajar macem-macem. 
Ya saham, ya asuransi jiwa.....
Supaya ada gambaran, supaya bisa memutuskan...dana yang mana harus digeser kemana, dana yang mana harus diapain, dan lain-lain.

Mengutip kata mas-mas tadi yang ngajarin soal asuransi dan wealth management. “Jaman sekarang, gak mungkin kalo kasih warisan itu rumah kayak jaman dulu...orang bisa beli rumah aja udah sukur” 

Well...jaman emang udah berubah, kita yang emang harus mengikuti. Demi siapa kalo bukan demi anak kita.