Wanita dan batas toleransinya
Wanita jaman sekarang harusnya udah gak terkotak-kotak antara yang merasa benar bahwa yang paling mulia itu ibu rumahtangga, atau yang paling mulia itu ibu pekerja yang ikut menopang finansial keluarga
Wanita jaman sekarang harus berfikir lebih objektif, bahwa setiap individu punya batas toleransinya masing-masing dengan alasan yang melatarbelakangi keputusan itu sendiri
Aku, kebetulan aku punya batas toleransi bahwa “jauh dari suami untuk mengais rejeki itu bukan problem” tapi berbeda dengan orang lain...mungkin bagi oranglain “lebih baik menjadi ibu rumahtangga daripada harus berjauhan dengan suami”
Oranglain, mungkin punya batas toleransi bahwa “jauh dari suami dan anak demi menjaga finansial keluarga bisa dijadikan pilihan” tapi berbeda dengan aku yang bagaimanapun “selalu memilih dekat dengan anak,disamping tetap bisa ikut menopang finansial” dengan mungkin tidak memilih berkarier.
Semua punya alasannya sendiri, kita tidak berhak menghakimi.
Ada yang berkarier menuju puncak, ada yang memilih bekerja biasa saja karena merasa tidak akan mampu membagi waktu, tenaga dan pikiran antara karier dan keluarga
Ada yang memilih menjadi ibu rumahtangga demi menjadi madrasah pertama bagi anaknya karena merasa bahwa pertumbuhan si anak tidak akan terjadi 2x
Dimanapun batas toleransinya adalah pilihan masing-masing individu...tapi yang pasti lakukan yang terbaik sesuai pilihanmu
Jangan sampai menjadikan subjek lain menjadi korban inkonsistensi kita
Integritas sebagai wanita karier, integritas sebagai ibu/istri
Jangan sampai sudah memilih untuk berkarier tapi dikantorpun kita unprofesional,atau sudah memilih full time mommy tapi dirumahpun kita failed
Tugas kita adalah menjadi yang terbaik sesuai versi kita yang harus bermanfaat bagi oranglain/keluarga kita.
Tidak perlu harus menjadi yang terbaik dimata sosial. cukup melakukan hal yang seharusnya dilakukan sesuai porsi masing-masing pilihan
Itu menurutku sih....
Belum tentu menurut oranglain
Hanya pendapat pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar