Kalimat itu pernah disampaikan suami saya beberapa bulan lalu ketika saya dan dia berdebat hebat tentang suatu hal, yang saya juga sudah lupa perihal apa.
Tapi bukaaan, yang pasti bukan perkara isu pekerjaan rumah tangga atau hanya sekedar tugas istri dibagian dapur.
Peran istri disini yang dimaksud,
1. Saya tidak merawat badan , berat badan saya merosot tajam dari normalnya ketika masih gadis menjadi pacar dari suami saya. Karena saya menyusui dan asupan nutrisi tubuh habis disedot oleh bita.
Nutrisi yang keluar tidak seimbang dengan nutrisi yang masuk, itu salah saya tidak mengatur diet seimbang.
2. Saya tidak memperdulikan penampilan/style seperti saat gadis, saya concern tentang style . Tentu karena saya memang berlangganan majalah fashion sejak puber. Sekarang, suami saya lebih sering melihat saya kusut dengan daster , dan ikatan rambut yang berantakan. Hanya jika pergi keluar rumah saya sedikit berdandan. Tapi tidak memuaskan.
3. Hal yang paling inti, saya lupa...bahwa saya adalah seorang istri dari seorang pria, yang bekerja jauh dari rumah, yang memiliki rasa ingin "menikmati istrinya sebagai wanita yang enak dilihat" .
Saya lupa, seperti apapun setianya suami. Dia adalah pria yang butuh maintenance wanitanya.
Suami saya termasuk kritikus yang concern terhadap penampilan saya, every detail dari atas sampai bawah.
Setiap akan pergi berdua, dia akan seleksi dulu mix and macth dari penampilan saya, apakah sudah pas atau belum. Sebaliknya pun saya demikian, tapi saya sudah tidak terrlalu concern, saya yakin dengan selera style-nya sendiri , dia akan berpenampilan baik.
Berbeda dengan saya yang...yahhh, sedikit meremehkan penampilan, karena ada kesombongan dalam hati kecil saya yaitu "udahlah, udah nikah ini..." Hahaha, padahal itu GAK BOLEH BANGET YAHH, KEPIKIRAN KAYAK GITU, BUNUH DIRI NAMANYA!!
Sekarang saya akan mulai membenahi, saya akan berinvestasi dengan skincare, supaya saya tetap dibanggakan di depan umum oleh suami saya di usia kami berapapun.
Saya harus berinvestasi skin care, agar anak saya tidak malu selfie dengan saya di usia saya berapapun.
Dan setelah menyapih bita beberapa bulan lagi, saya akan concern dengan berat badan saya, mengembalikan badan ke berat ideal.
Yahhh,, yukkk teman-teman sebagai sesama istri dan ibu, jangan kayak saya ya, nunggu ditegor suami baru action. Kalau suami udah negor tuh berati kita udah parah , hihihi.
Inget yahh, kadang kita ngomongin orang . "Itu istrinya si A kok gini yah" , "ih istrinya si B kok gitu, B kok mau yah" , padahal kita sendiri lupa, apakah kita sudah pantas untuk tidak dikomentari khalayak lain? *hihihi, self reminder to me*