Oke akhirnya aku giateeel banget pengen nulis blog ini, hahaha.
Karena minggu ini pengasuh bita mudik, jadi yang jagain bita manggil lah bala bantuan dari mertua seminggu dan mamaku seminggu
Nahhh, yang paling pengen bikin postingan ini adalah tentaaaaaaaanggg POLA ASUH BAYIIIIII!!!! Bayi ya bukan anak, bayi berati usia 0-24bulan !!
Ini mungkin gak cuma dialami aku aja, tapi aku mewakili kalian yang mungkin kisahnya sama.
Jadi, aku dan suamiku menerapkan metode pengasuhan anak sesuai dengan ilmu yang berlaku, sesuai referensi-referensi WHO dan kementrian kesehatan
Lebay? Gak sama sekali !
Kerjaanku yang dibank susah ambil cuti, dan suamiku yang jauh memaksa aku untuk menjaga kesehatan bita sedetail-detailnya.
Intinya lebih baik mencegah bita sakit , menjaga kesehatan bita.
Caranya??? Ya caranya dengan menuruti metode yang sudah terbukti valid diakui dunia, untuk mencegah berbagai penyakit yang jaman sekarang macem-macem ini.
Tempatnya tenaga-tenaga kesehatan handal dunia dan ahli gizi dunia dimana kalo gak di WHO.
Nah, kebetulan metode yang aku pakai ini BERTENTANGAN SAMA ORANGTUA KITA, dan ini nihhhh yang paling bikin kita kadang sampai harus mengerutkan dahi
Orangtua merasa mereka berpengalaman dan merasa sudah berhasil membesarkan kita, jadi menurut mereka ya metode mereka sah-sah aja diterapkan
Mereka lupa kalo lain dulu lain sekarang.
Dulu penyakit gak se macem-macem sekarang. Dulu bayi lahir kuning masih jarang, sekarang bayi hampir rata-rata lahir kuning. Aku emang gak punya datanya sih ya, tapi gak usah jauh-jauh hampir semua anak dari temen-temenku kena jaudice ini.
Dulu mana ada flu singapur, rubela Dan lain lain yang kita sering denger di berita.
Dulu makanan gak seperti sekarang, Makanan dulu sama makanan sekarang pengolahannya gimana?? Udahlah siapa yang gak nonton acara transtv reportase investigasi.
Suamiku pernah bilang :
"Kamu emang gak berpengalaman kayak orangtua kita dalm ngasuh anak, tapi kamu menang punya ilmu dan mau belajar pengasuhan anak yang bener"
Dan itu berbanding terbalik sama pernyataan mertuaku :
"Ibuk ya ngasuh anak ngikutin ibuknya ibuk, ibuknya ibuk ngikutin ibuknya lagi"
Jadi keliatan banget kan pertentangan pendapatnya?
Jadi ya orang dulu tu ngikutin aja, bukan nyari ilmunya ini bener apa gak.
Dengan harus menjelaskan panjang lebar alesan kita, atau bahkan harus menunjukan buku-buku ensiklopedia anak kalo udah mentok dan dipatahkan terus pendapat kita.
Syukur kalo akhirnya mereka ngerti, nah kalo mereka tetap merasa benar????? Alamakjaaaanggg....
Mengutip kata-kata dian sastro :
"Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas"
Karena menurutku cerdas adalah "gift" dari Tuhan yaitu berupa IQ tinggi bawaan dan gak semua orang punya IQ tinggi.
Jadi mungkin kata-kata dian sastro itu bisa diartikan "ibu yang mau belajar, mau update ilmu akan menghasilkan anak yang cerdas"
Golden age seorang manusia adalah usia 0-24bulan, di usia itu otak dikembangkan. Untuk menghasilkan otak yang cerdas dari mana????
Ya dari metode pengasuhannya yang mencakup asupan nutrisi, stimulasi motorik kasar dan halus .
Untuk tau nutrisi yang maksimal dan stimulasi yang maksimal dari mana? Ya dari ORANGTUA YANG MAU BELAJAR sesuai ilmu valid, yang sekarang gampang banget dicarinya karena akses internet begitu mudah, perpustakaan modern begitu banyak dan toko buku ada dimana-mana seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan mol.
Jangan sampai dikemudian hari kita mempresure anak kita untuk jadi anak pintar, masuk sekolah favorit, gampang dapet kerja, atau kita pengennya si anak sehat terus jarang sakit padahal kita tidak menjaga nutrisi dia sejak dalam kandungan sampai usia 24bulan.
Tanyakan dalam hati, bener kita udah makan makanan bergizi dan vitamin yang bagus waktu hamil? Bener kita udah kasih nutrisi terbaik yaitu asi exclusife di 6bulan pertama kehidupannya? Bener kita udah kasih makanan bergizi sesuai dengan kurva defisit energinya? Bener kita udah menstimulasi otak dia dengan maksimal???
Bukan berati yang udah melakukan itu dengan baik dan benar terus berhak mempresure anak sih, tapi setidaknya kewajiban kita sebagai orangtua udah kita penuhi dengan baik, bekal masa depan dia di 1000hari pertama kehidupannya udah kita penuhi.urusan dia berhasil cerdas atau gak , sehat terus jarang sakit apa gak, ya itu udah bukan bagian kita, udah bagiannya Tuhan. Kita hanya bagian berusaha, hasil bukan bagian kita.
Itu 2 paragraf di atas jangan dianggap sebagai kalimat menggurui ya, itu cuma sharing aja, self reminder juga buat aku. Karena aku juga sama aja masih dalam tahap belajar dan belajar dan berusaha menjalankan bukan yang sudah sukses menjalankan.
Untuk sukses menjalankan itu sampai usia anak 24bulan gimana? Aku baca di beberapa blog yang udah sukses sih modalnya emang harus keras kepala mempertahankan pendirian kita terhadap presure dari para orangtua yang merasa benar .
Dan kebetulan aku termasuk dalam golongan yang bisa mempertahankan pendirian, terutama karena dukungan suamiku.
Kita gak akan bisa melalui konflik perbedaan pendapat pola asuh anak dengan orangtua kita kalauuuuuu kita sebagai suami istri bukan team yang baik saling mendukung dan saling support.
Siapa yang mau belain pendapat kita kalo bukan suami?
Siapa yang mau membuktikan ke mereka hasil baik dari metode kita kalo bukan suami?
Mungkin saat kita bayi, (dulu)
Makan pisang usia 2bulan dianggap wajar
Bayi usia dibawah 6bulan dikasih air putih dianggap wajar
Bayi dengan ibu sehat, asi normal lancar tapi karena merasa si bayi haus terus atau asi encer jadi dianggap tidak bagus kualitas asinya sehingga diberi susu tambahan dianggap wajar
Bayi yang menangis dianggap minta gendong , dan terus menerus digendong dianggap wajar
Dan lain lain lah pokoknya
Padahal semua pendapat itu terbantahkan oleh hasil penelitian WHO (sekarang)
Bayi baru boleh makan dan dianggap ginjal, teknik mengunyah dan mentalnya siap makan adalah 6bulan
Bayi dibawah 6bulan tidak disarankan minum air putih karena mengakibatkan infeksi bakteri , keracunan, kerusakan ginjal dll
Asi kualitasnya gak ada yang jelek, produksi asi sesuai supply and demand , jadi gak bisa bayi "TERLIHAT" laper terus itu jadi indikator, padahal lambung bayi kecil.
Bayi nangis gendong nangis gendong hanya mengurangi gerak bayi, jadi bayi mau latihan badan terbatas, dan akan jadi kebiasaan dikemudian hari , yang kadang orang bilang "bau tangan"
Soo? Lain dulu lain sekarang
Mau pakai metode yang mana silahkan , tapi yang paling perlu diingat adalah bayi butuh orangtua yang mau belajar . Orangtua yaitu ayah dan ibu bukan hanya ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar