Jadi ceritanya kemaren waktu keluarga kecil kami melakukan perjalanan pendek ke suatu kota untuk menghadiri pernikahan seorang teman, kami menginap di sebuah hotel dan antara aku dan suamiku seperti biasa memanfaatkan waktu bertemu untuk berdiskusi.
Diskusi kami kali ini adalah tentang mendidik dan membesarkan anak kami. Ada 1 poin penting dari suamiku yang membuatku berpikir berhari-hari pasca perjalanan kami itu , yaitu "bagaimanapun kita mendidik bita menjadi orang yang berguna, poin paling penting adalah membuat bita menjadi -orang baik-"
Orang baik.......
Terlalu luas dijabarkan arti kata "orang baik" , baik yang seperti apa maunya? Baik yang bagaimana???
Terus menerus aku melihat bita dan bertanya-tanya bagaimana harusnya bita menjadi orang baik.
Sampai dihari dimana bonus tahunan dikantorku dibagikan , akhir februari kemarin.
Dan seperti tahun-tahun sebelumnya selalu ada yang menanyakan "bonusmu berapa" , "bonusku kok segini aja, bonusnya si a b c kok lebih banyak" dan masih banyak lagi , yang sudah terjadi setiap tahun , akan terasa atmosfer demikian
Aku setiap tahun lebih memilih diam dan tidak bertanya kepada teman lain tentang bonus berapa dll, bonusku pernah sangat banyak dan pernah sangat sedikit, up and down.
Diluar itu masih banyaknya adult life dalam perkarieran lainnya yang yaahhh.........gitulah
Dan setelah hari itu terlewati, aku mulai mendapat ilham, dari "orang baik" yang mana bita harus dididik
Nak , jadilah orang yang mensyukuri apapun, berapapun yang kamu dapatkan, apapun yang kamu dapatkan semua atas keputusan Tuhan. Tidak ada yang terjadi tanpa ijinNya. Jangan menyalahkan orang lain tentang apa dan berapa yang kamu dapatkan , karena pasti dibalik itu Tuhan punya rencana untuk kamu.
Jangan merasa di cederai atau dicurangi , hatimu harus lebih besar dari itu. Jikapun kamu mendapat lebih baik atau lebih besar dari yang lainnya, maka hindarilah mencari tau kenapa agar tidak tercipta didadamu rasa ingin membusung.
Nak, jadilah orang yang selalu melihat orang lain HANYA UNTUK belajar tentang pengalaman hidupnya , bukan tentang pencapaiannya. Kita tidak pernah tau untuk mencapai sesuatu , apa yang dia lakukan sebelumnya. Pengalaman pahit orang lain jangan sampai menjadi pengalaman pahitmu, belajarlah dari pengalamannya dan ber-empatilah dengan pengalaman pahit orang lain agar menjadi pribadi yang bijaksana.
Dengan melakukan keduanya , kamu akan menjadi orang baik yang tidak merasa iri dengki sehingga tidak muncul dihatimu niat-niat menjatuhkan orang lain.
Dengan melakukan keduanya, kamu akan menghargai pengalaman hidup orang lain, jauh dari fikiran menghina orang lain karena pengalaman hidupnya. Tidak menjadi orang sombong.
Ingatlah selalu pesan papamu, menjadi apapun kamu , setinggi apapun cita-citamu nanti , tetap nomor satu jadilah orang yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar