Selasa, 23 Desember 2014

Selamat ulang tahun suamiku

Happy Bday My Husband , Mr. D !!

Selamat ulangtahun suamiku ,
6kali sudah ulangtahunmu bersamaku ,
Tapi berbeda dengan tahun yang lain, tahun ini adalah tahun pertama ulangtahunmu sebagai suamiku
Tahun ini berbeda , karena kamu akan segera menjadi ayah dari janin yang aku kandung, jika Tuhan merestui kelancaran kehamilanku sampai 9bulan nanti

26tahun usiamu sekarang, begitu banyak cita-cita yang pernah ada dimasalalu bisa kamu gapai , dan begitu banyak juga cita-cita yang belum teraih yang harus diperjuangkan

26tahun usiamu sekarang , begitu banyak cinta dan doa yang hadir dalam kehidupanmu yang mengiringi langkah kita sampai disini

26tahun usiamu yang akan mengemban tugas lebih berat sebagai suami dan calon ayah , walau aku tau sebagai suami yang sangat baik , kamu akan menjadi ayah yang sangat baik juga nantinya

26tahun usiamu , doa yang dapat kupanjatkan untukmu adalah tentang kesehatanmu , panjang usiamu , Rahmat Tuhan di setiap langkahmu dan Rejeki yang semoga senantiasa di limpahkan kepadamu olehNYA

26tahun usiamu , dan kamu selalu memberiku contoh yang baik dalam menjalani kehidupan ini , walau terkadang aku membangkang , tapi bersamamu kita akan terus belajar menjadi manusia yang lebih baik dihadapan Tuhan

Semoga keluarga kecil kita selalu diiringi oleh Berkah Tuhan dan kita menjadi orangtua yang dapat mempertanggung jawabkan didikan kita kepadaNYA juga . Semoga kita tidak akan pernah lupa untuk saling mendoakan disetiap saat tangan kita menengadah kehadapanNYA

Semoga aku dan kamu dapat selalu saling menyayangi walau terkadang tak sengaja saling menyakiti

Your life is my life , your breath is my heartbeat

I love you ,
241214

Jumat, 12 Desember 2014

PENTINGNYA SUGESTI POSITIVE


Pentingnya sugesti positif , 


beberapa waktu yang lalu , i have a discuss with my bestfriend , menceritakan tentang kesuksesan temen2 kami , dan aku berpikir , gila yaaa kalo dalam hidup kita gak dibekali sugesti positive , yang ada kita cuma iriiii doangggg ke orang-orang sukses , dan jadi penyakit hati nantinya.

Diusia kita yang udah dewasa ini , biasanya menjadi titik balik dari pembuktian kita ke orang tua , keluarga , lingkungan , tentang hasil dari sekolah kita selama ini .

Usia sekarang dimana kita sudah tidak dalam naungan orang tua dalam “bertahan hidup” , kita membuktikan siapa diri kita , apakah orang berhasil atau bukan .

Mungkin terlalu pendek untuk mengambil kesimpulan berhasil diusia 25tahun.
Tapi mulai di usia ini , orang akan melihat apa sih yang kita capai??apa sih yang bisa kita punya??

Dan dari situ kita kadang gampang down , ngeliat pencapaian orang sekeliling kita, “kok bisa lebih dari kita” padahal dari kecil sekolahnya sama . kita terus melihat perkembangan orang lain dari waktu ke waktu , sehingga jika di usia kita ini tidak ditanamkan sugesti positf , yang ada dalam diri kita hanya hal-hal negative seperti tidak bersyukur , iri , dengki , dan banyak perasaan lain yang akhirnya menyengsarakan kehidupan kita sendiri .

Padahal rumput tetangga tampak lebih hijau itu bakal terus berlaku sepanjang hidup kita . dan jika sugesti positif itu gak kita gali , hanya akan memancing kita untuk “menghalalkan” hal-hal haram yang melanggar norma2 . ngeri yaaaa .MEMBENARKAN YANG TIDAK BENAR.

Pernah banyak beredar tulisan di social media “hidup tak semudah kata2 mario teguh” ,padahal menurutku kata2 mario teguh itu ya bukan untuk membuktikan kebenaran dari kata2 situ sendiri , tapi setidaknya melalui kata2 itu kita punya harapan positif , kita tersupport dengan harapan2 itu . bukan untuk dibuktikan kata2 itu benar apa gak.

Dari jaman nenek moyang kita seorang pelaut juga pasti teori itu lebih mudah daripada prakteknya , mereka melaut dengan teori kalo ada badai harus gini atau gitu , tapi kan pada kenyataannya praktek tidak semudah itu , tetep misalnya gak semua awak kapal selamat . tapi setidaknya kan udah megang teorinya kan……, kalo gak pegang teorinya bisa jadi tu awak kapal malah lenyap semua .

Sifat iri dan dengki itu mungkin dimulai dari didikan dalam keluarga ya , dan untungnya dalam keluarga intiku , aku hampir gak pernah merasa iri sama 1-1nya kakakku . gilaaaa aja kalo aku iri sama dia , aku bisa mati muda . gimana gak?? Dia dapet tempat kuliah daftar 3 univ negri di UNDIP , UGM , UI ketrima semua , dia daftar 2 PNS tingkat kementrian sama 1 daerah juga KETRIMA SEMUA , masih dapet beasiswa pula ke belanda 2 tahun gratis tis , masih segala jalan2 seminar2 keluar negri gratis tis . aku termasuk orang yang merayakan keberhasilan2nya , waktu dia beli mobil yang lebih baru dan 2x lipat lebih mahal daripada punyaku, waktu dia dilantik jadi pejabat di kantornya , aku ikut merayakan walau hanya dalam hati .

Yang ku pikirkan bukan keberhasilannya yang menindasku jadi tampak bukan siapa2 didepan orang tuaku , bukaaan. Yang ku pikirkan , aku bersyukur orangtuaku , diusianya yang mendekati pensiun , sudah tidak direpoti anak-anaknya , that’s enough . diusia menjelang pensiun , mereka merasa tuntas dengan tugas mereka sebagai orangtua. Bukan kah itu kebahagiaan yang gak bisa diukir bagi orangtua??
Dan kita sebagai anaknya membalas dengan mendoakan , karena tujuan manusia memiliki keturunan kan salah satunya adalah untuk memiliki orang yang mendoaakannya .

Geser lagi ke lingkungan , kalo melihat kehidupan temen2ku sekarang???? Gimana???? Gak usah dijelasin , kalo sifat iri di pelihara , yaaa bisa2 depresi akuuu . aku Cuma bakal merasa jadi butiran debu , hahaha . makanya sugesti positif itu penting banget.

Iri dengan keberhasilan orang yang ditampakkan dari update-an mereka di social media????? tentang perjalan traveling mereka, tentang ke cafe apa aja mereka nongkrong , tentang belanjaan mereka???Emang kamu tau apa yang mereka minta sampai mereka tangisi saat menghadap berdoa pada Tuhan dalam sujudnya??

Iri dengan keberhasilan orang dari dimana dia bekerja dan posisi dikerjaannya??emang  kamu tau jatuh bangun tangisannya saat dia berjuang untuk meraih keberhasilan itu??

Iri dengan keberhasilan orang tentang kebendaan (rumah/mobil/gadget mahal, dll) yang mereka punya??emang kamu tau apa yang mereka korbankan untuk bisa dapet/beli itu??keprihatinannya??kamu tau???

Jangan melihat hanya dari 1 sisi aja , coba liat dari sisi lainnya . Tuhan Maha Adil , Tuhan selalu menyertakan kekurangan yang terselip dalam keberhasilan , agar kita Tetap bersyukur dan berharap kepadaNya .

Mencoba membiasakan diri membaca kondisi dari 2 sisi sehingga gak terlalu pendek menjustifikasi seseorang dalam kehidupan sehari-hari , misalnya

Bukan, bukan double standart , walopun yaah kadang kita sebagai manusia bersosial ada kalanya perlu double standart untuk menghargai perasaan orang lain .

Gimana sih yang ku maksud??

Seringkali kita melihat orang yang merokok , langsung di judge negative , but please merokok gak ada hubungannya sama masalah moral . oke aku emang daridulu berdoa dan berharap kalo punya pacar gak ngerokok dan syukurnya Tuhan mengabulkan doaku suamiku bukan perokok, tapiiiiiiiii bukan berati aku meremehkan orang yang merokok .

Merokok itu hukumnya dalam agama makruh , sama halnya dengan hobyku yaitu minum kopi . 2-2nya “mungkin” dimakruhkan karena masalah kesehatan , tapiii kenapa orang lebih sebel sama perokok?? Ya karena kalo perokok sakitnya dibagi2 sama orang sekitarnya . kandungan asep rokok maupun bau perokok itu emang ganggu . that’s it . gak ada yang bener dari ngatain orang ngerokok itu orang gak bener .

Terus lagi sering juga kita menilai hijaber itu harus “sempurna” dimata masyarakat . kalo ada cacatnya bakal dikatain “loooh udah berhijab kok kayak gitu” .
C’mon guys , jilbab hanya pakaian tidak membedakan yang berjilbab dengan yang tidak berjilbab.

Apa iya yang pake rok mini dengan mudahnya kita cap negative , padahal amal baiknya segunung?? Begitupun sebaliknya bagi hijabers

Aku yang dulu belum berhijab masih suka pakai rok mini atau celana pendek , masih sama aja tuh sama sekarang setelah berhijab , masih ketawa lepas yang bagi orang-orang gak ada kalem-kalemnya, masih suka sensitive , masih belum bisa nahan emosi . bedanya hanya di menjalankan ibadah wajibnya aja , yang sudah aku lakukan lebih baik daripada dulu .

Jilbab itu bisa di pakai karena banyak hall, ada yang dari lahir emang udah di jilbabin ortunya , ada yang ngikutin trend , ada yang pengen putih , ada yang karena daper hidayah , macem2 . hijab bukan suatu pencapaian dalam agama maupun akhlak sehingga dia menjadi sempurna sehari2nya ya .

Atau 1 contoh lagi , tentang anak laki-laki yang kebetulan dari keluarga berada yang dibelikan rumah sama mobil oleh orangtuanya , terus kita merasa berhak gituuuuu ngatain “ahhh dasar gak mandiri , rumah sama mobilnya dibeliin , gak appreciate lah!!!”

BUT, HELLLLOOOOOOOOO

Orang gak bisa milih dilahirin di kolong jembatan atau di rumah senilai ratusan milyar , semua Rezeki udah digariskan . Dan tujuan orangtua kerja/memperkaya diri tu buat siapa kalo bukan buat anaknya?????Ya , wajarlah . yang ngatain dia manja dan gak mandiri juga mau-mau aja kan kalo dikasih gratis , hehe.

Tapiiii , nanti pada akhirnya si-anak laki-laki ini SEHARUSNYA sanggup melakukan hal yang sama ke keturunannya . di situlah baru kredibilitasnya sebagai PRIA  di pertaruhkan . bisa gak beliin rumah dan harta lainnya ke keturunannya seperti yang orangtuanya lakukan ke dia.

Yaaaa, walaupun kebetulan aku dan suamiku bukan anak yang seberuntung itu , kami dimulai dari bawah , tapi nantinya yaaa kami pengenlah tetep bisa kasih fasilitas itu ke anak kami , KALO BISAAAA, KALO MAMPUUUUU.

Coba , dalam menilai hal itu aja ?? kalo Cuma begitu aja kita gak bisa mencerna dari 2sisi , gimana hal-hal besar yang aku bahas di atas tadi tentang melihat keberhasilan orang???

Pernah aku nonton Mario Teguh Show di Metro TV yang bilang gini : Kita tidak bisa menyaring suatu hal apa yang masuk dalam pikiran kita, baik itu negative ataupun positif , masuk ya masuk aja . yang bisa kita lakukan adalah membuang hal-hal negative/mengacuhkannya , dan menyimpan yang posistif . dan kata-kata itu terekam sangat dalam di lubuk hatiku .

Hal pertama yang biasanya ku lakuin supaya bisa lepas dari sugesti negative tu apa sih??

Yang pertama , aku kenali dulu kemampuanku/potensiku . Jadi misalnya:
Ohhh , kalo temenku yang dari SD aja udah rangking 1 , sekarang dia kerja jadi Executive di  Perusahaan minyak dunia ya gak kaget lahh, gak mungkin di-iriin , orang potensiku juga gak nyampe segitu . itu contoh .

Atau dengan mengenali sebenar-benarnya kebutuhan kita , bukan keinginan kita . kalo bicara ingiiinn ya semua orang inginlah punya rumah , punya mobil tapi bisa jalan-jalan traveling juga dalam waktu bersamaan . tapi kan gak semua orang seberuntung itu . missal , ternyata kita lebih butuh beli mobil dulu karena mobilitas kita , yaudahhh keinginan buat traveling kayak orang lain ngapain di-iriin??
Atau kita lebih butuh rumah tinggal daripada mobil karena kita tinggal dikota kecil yang pakai motor masih bisa tercover , yaaa ngapain ngiriin orang yang udah bawa mobil ?? gitu.

dengan mengenali batas toleransi diri kita sendiri.
di post sebelumnya aku sedikit membahas sih tentang ini . misal kita merasa baik-baik aja makan tempe doang , tapi ketika kita liat orang lain makan pizza , kita jadi menetapkan standar bahwa kita harus makan pizza juga . padahal kemampuan dan jalan nasib kita bukan untuk makan piza. terus kita gak mau makan gitu?????mending kelaperan daripada makan tempe????itu analoginya . pada praktek kehidupan , jika pencarian jodoh dan rejeki selalu melihat ke atas , kita gak akan pernah dapet nikmatnya .

dan yang terakhirrrrrr, hal paling klise tapi paling mujarab untuk sugesti positif adalah "BERSYUKUR" , melihat kebawah untuk mensyukuri dan melihat ke atas untuk menentukan resolusi .
gak ada ruginya bersyukur , walau sangaaaaat sangaaat klise .

aku bicara panjang lebar kayak gini bukannya aku merasa bersih ya dari aura negativ , teteplah ada pikiran jelek yang masuk ke pikiranku , tapi ternyata hidup lebih sulit daripada cuma memelihara aura itu .

jadi gimana?????

kamu milih menanamkan sugesti positif dalam dirimu dan terus maju dalam menjalani kehidupan??sibuk dengan memenuhi kebutuhan hidupmu. atau kamu pilih tetap memelihara sugesti nevatif hidup gak maju-maju karena sibuk ngurusin keberhasilan orang lain????













btw, kalo sempet buka lagi link post blogku yang ini, karena udah di update video preweddingnya dari colorful hehehe  : http://indrianaw.blogspot.com/2014/08/the-weddinggggggggggg.html







Sabtu, 29 November 2014

Perlukah menyusun resolusi ???

Perlukah menyusun resolusi ???

Well , tahun 2014 udah mau abis , cepet bangettt , udah nyusun resolusi 2015 belum???

Some people said “resolusi” is BULSHIT .

Tapi tidak menurutku , karena aku selalu nyusun resolusi setiap tahun , dan Allhamdulillah sebagian dari resolusi ku banyak tercapai setiap tahunnya .
So, bagaimana resolusi itu bisa terwujud ?? let me tell youuu , menurut pengalamanku lo ya.

Oke , sejak kapan aku mulai menyusun resolusi , dan resolusi apa yang aku susun pertama kali ??

Ceritanya emang agak “weird” haha!! Jadi gini , aku di kasih fasilitas sama mamaku langganan majalah sejak kecil . Bobo , donal bebek , aneka yess , kawanku , gadiz , dan go girl adalah majalah yang mendarat setiap bulan di kamarku dari tahun ke tahun sampai aku kuliah . mamaku juga langganan majalah wanita , yang banyak aku baca juga waktu aku SMP-SMA , yang membuka wawasanku tentang kehidupan orang dewasa secara positif tentunya .

Kamarku dikasih fasilitas TV , baru setelah aku SMA , setelah aku dianggap cukup menyaring hal baik dan tidak baik dari tv . (jamanku ABG belom booming internet yah , jadi wawasan dan pengetahuan masuknya dari apa yang kita tonton dan apa yang kita baca. Dan itu cukup aman untuk ABG jaman dulu , karena dimajalah lebih banyak hal positifnya daripada negativnya)

Dari majalah2 itu mindset dan polapikirku terbetuk , selain dari didikan orangtuaku tentunya . di majalah kan kalo akhir tahun selalu didorong untuk nyusun resolusi tuh sepaket sama bonus agenda biasanya , selain itu di majalah banyak artikel yang mencontohkan  yang hubungannya sama sebab akibat . 

Nah , langsung aja , kapan pertama kalinya aku menyusun resolusi dan mencoba bikin resolusi??

Waktu itu aku masih SMP , aku baca majalah mamaku , dan ada artikel ini :

·         PEREMPUAN USIA 14-17 TAHUN CARI PASANGAN YANG MODAL TAMPANG/POPULER
·         PEREMPUAN USIA 18-20 TAHUN CARI PASANGAN YANG BISA MEMBERI VALUE
·         PEREMPUAN USIA 21-24 TAHUN CARI PASANGAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DENGAN MASA DEPANNYA
·         PEREMPUAN USIA 25-28 TAHUN CARI PASANGAN YANG BISA MENJAMIN KEHIDUPAN LAYAK BAGI KELUARGANYA
·         PEREMPUAN USIA 30 KE ATAS MULAI TIDAK BISA MEMILIH

Itu menurut majalah lo ya , dan aku yang saat itu masih SMP kelas 2 dan JOMBLO , langsung tuh aku itung umurku ikut kategori perempuan yang mana, dan besoknya aku langsung minta temenku nyomblangin aku sama cowok yang pergaulannya lebih luas dari pergaulanku yang udah suka sama aku dari aku SD , tapi dulu gak aku tanggepin.hahahahaha , pret ah!!

Then setiap 2tahun aku mengevaluasi hubunganku dengan pacarku dan kembali menyusun resolusi , apakah pacarku bisa maju ke step berikutnya apa gak .
kalo gak yaaa gak akan lanjut ,karena itu akan menggerus kesempatanku untuk dapet cowok yang sesuai standart umurku dari masa ke masa , gila ya se-terkonsep itu lo , cuma gara2 baca artikel di majalah hahaha

kenapa segitunya? Ya karena kalo kita berada di hubungan yang “gak pasti” yang rugi itu pihak wanitanya , itu yang aku saring dari artikel itu .  untung pacarku yang terakhir yang sekarang jadi suamiku , bisa ngikutin perkembangan umurku , jadi bisa bertahan 5tahun dan nikah , namanya juga jodoh , pasti Tuhan mempermudah.

Jadi pas aku SMP sampe SMA , aku ngalami tuh di boncengin pacarku dan tiap perempatan  ada yang manggil doi . pas Kuliah , aku ngalamin dikatain gunting majalah pas nunjukin foto pacarku ke temenku , atau tinggal tunjuk mau beli apa di mol , dan pas udah kerja aku ngalamin bangga punya pacar yang bertanggung jawab sama masa depannya sendiri dan pekerja keras .

Nah , selain dari artikel majalah , jelas factor lainnya adalah dari didikan orangtuaku , yang mayan disiplin kalau masalah apa yang boleh di lakukan dan apa yang gak boleh ,ngasih banyak contoh hasil kehidupan yang tanpa perencanaan atau tanpa rem .

Aku gak bisa mendeskripsikan detailnya cara ortuku mendidikku , yang jelas :

hasil didikan ortuku + berbagai artikel dimajalah + kehidupan orang disekitarku = aku menjadi orang yang ingin mengetahui kehidupan orang lain , bukan untuk ku gunjingkan tapi untuk diambil hikmahnya dan aku pelajari kedepannya .

nah , dari banyak ambil hikmah itu dimanapunnnnnnn , hasil pemikiranku ini :

aku bicara sama diriku sendiri : “heh, masa depanmu tuh ditanganmu sendiri , karena kamu bukan anak orang kaya yang ortunya bisa nurunin kerajaan bisnis yang bikin kamu gak perlu cari kerja , yang ortunya punya kerajaan bisnis aja anaknya harus punya skill supaya bisnisnya tetep eksis. Boleh nakal , kalo udah ketemu orang yang bisa ngeramal dengan pasti kalo masa depanku terjamin baik”  (hahaha , sekeras itu aku sama diriku sendiri )

Jadi anak yang tidak bertanggung jawab akan menjadi kenangan manis kalau masa depan kita ternyata cerah , tapi akan jadi kenangan buruk yang kita sesali kalau kita gak jadi orang , bahkan untuk menceritakan ke anak kita pun malu.

Jadilah aku ketakutan masa depanku gak mulus (karena terlalu banyak contoh dikehidupan orang yang aku liat baik dari artkel dimajalah maupun di keluarga besarku atau di lingkungan lain) , aku mulai menyusun goal setting tentang hidup , menyusun resolusi setiap tahun atau setiap bertambahnya umur.

Dan tentunya aku membentuk diri menjadi orang yang seperti apa , dan terutama yang paling harus aku tau adalah “APA AJA YANG HARUS AKU JAGA AGAR DI MASA DEPAN AKU GAK MENYESAL” .

Jadi dimajalah kan banyak kisah yah , yang inti benang merahnya adalah sebab akibat , begitupun kehidupan orang lain , semua gak lepas dari sebab akibat . dari situ aku membentuk diriku sendiri , missaaaal :

Sebab : pacaran lama padahal udah sering diselingkuhin atau di kasarin tapi tetep aja dipertahanin
Akibat : ya akan membuang2 waktu dan kesempatan untuk dapet laki2 yang baik , karena kita gak membuka hati dan pikiran kita buat orang lain .

Aku bukan tipe orang yang “oke aku jalanin dulu yang ada didepan mata , pasrah dengan keadaan” Bukannn, aku bukan tipe seperti itu , aku menikmati semua proses yang berjalan , tapi tidak seimbang dengan otak yang terus memikirkan goal setting untuk setiap tahapan hidup kedepannya . iya , aku gak sesantai apa yang terlihat dari luar .

Jadi , aku mulai serius menyusun resolusi itu tahun 2008 , pada saat itu umurku 19tahun . aku mikir , pokonya umur 20 aku harus udah mencapai titik goal seseuai usiaku . (maksudnya gak Cuma urusan cinta tapi juga masalah masa depan).

waktu itu aku punya pacar , yang udah aku pacarin sejak tahun 2006 , seperti biasa , aku mulai mengevaluasi hubku dengan dia , karena menurutku kedepannya aku gak akan cocok  dan mindset kita berdua jelas berseberangan , akhirnya putus .

 Waktu itu cowok yang aku cari yaa yang kuliahnya bener , tanggung jawab sama diri sendiri dan sekolahnya , dan satu visi sama aku . udah aku dah gak mikir , pacarku tu anak siapa , pake mobil apa gak , bisa ngajak tiap minggu ke bioskop atau kencan di café apa gak (untuk point ini sebagai mahasiswa adalah hal istimewa ya) .
Aku dah siap kalau kehidupan pacaranku udah gak kayak sama mantanku yang isinya yaaa gitulahhhh  foya2.

Yang aku pikirin adalah tentang bagaimana pacarku selanjutnya sebagai seorang personal aja , siap gak sama masa depan yang gak pasti , dan dengan ketidak pastian itu harus di pastikan dengan usaha dan tanggung jawab .

Itu poin pertama resolusiku tahun 2008 , poin ke 2 , ya aku mulai gak bolos2 kuliah , walaupun tugas masih aja nyontek , hahaha . pokonya aku harus lulus tahun 2010 , pas 3tahun kuliah .

Well singkatnya aku mulai nyusun lagi resolusiku tahun 2010 . gak perlu ku jabarin lah ya resolusi2ku tahun- pertahun , intinya banyak banget yang tercapai tapi harus pake perjuangan dan penantian, sedikit yang tercapai tanpa perjuangan tapi karena keberuntungan , dan ada juga yang belum tercapai sama sekali.

Hidup itu penuh kejutan , kadang yang kita rencanakan tidak sesuai , malah yang gak kita rencanakan kejadian .

Kadang alam bercanda dengan kita , kata2 yang tidak sengaja terucap menjadi nyata , padahal kita tidak sampai berpikir bahwa hal itu akan di wujudkan oleh alam.


Kadang alam bercanda dengan kita , doa yan setiap solat terucap justru tidak kunjung dijawab melainkan diberikan rejeki lain yang hampir tidak kita duga .

Tapi nyusun resolusi itu bahkan sama sekali ga ada ruginya . emang kadang karena kita punya resolusi (sesuatu yang kita kejar) , menjadikan kita gak menikmati apa yang orang lain nikmati . ya karena resolusi tiap orang lain2 .

Contoh aja nih , resolusiku umur 22 tahun , karena aku gak ketrima s1 di kampus yang aku targetin , jadilah aku bikin resolusi untuk kerja . pada akhirnya temen2ku lain udah lulus s1 , aku beluummm , tauk nih s1ku kelarnya kapan .

Contoh lagi , karena aku dan pacarku (sekarang suamiku)  punya resolusi untuk punya asset yang terlihat dengan belajar kredit kendaraan roda empat supaya pendapatan/gaji kita keliatan hasilnya, setidaknya dimata kita berdua (ini target pas umur 23tahun) , bikin kita gak bisa kayak temen2 kita yang lain yang bisa jalan2 terus keluar pulau bahkan keluar negri . karena angsuran kredit kita kalo dijumlahin setaun ya bisa buat umroh berdua .

Menyesal?? Nope !! karena apa yang aku jalani sesuai perencanaan dan dan sudah dipikirkan dengan matang . dan begitupun orang lain dengan resolusi mereka masing2 .

Dan tapi bukan berarti juga , orang dengan pemikiran yang menurut suamiku terlalu saklek terhadap planning ini gak punya sisi negative . karena sifatku yang terlalu keras terhadap resolusi , kadangan membuatku “stress” kalo resolusi yang aku susun gak sesuai rencana .Stress yang aku alami , gak jarang sampai bikin aku susah tidur .

Aku inget setelah menikah , program pertama kami adalah membangun rumah tanggaku di solo , jelas tujuan ini mencakup banyak rencana.sehingga doa yang ku panjatkan setiap solat adalah yang hubungannya sama perencanaan2 itu .nah karena ternyata Tuhan Yang Maha Tau mana yang lebih baik didahulukan , memutuskan aku dikasih hamil lebih dulu , jadi program utama kita itu mundur dulu deh , sambil terus berdoa dan berusaha , berharap bisa berjalan beriringan .

See? Hidup penuh dengan kejutan , dan Tuhan tau apa yang terbaik bagi umatnya. Kembali lagi hidup emang penuh kejutan .

Bersyukur karena mendapat sesuatu yang hanya Dia yang bisa memberikan?PASTI . Galau karena merasa belum bisa mewujudkan program utama , siap atau gak siap? PASTI . hati rasanya campur aduk .

Gak terasa pembahasan dengan suami yang tadinya perencanaan skema kredit kepemilikan rumah , berubah jadi tentang parenting , berubah menjadi pembahasan tentang bagaimana mendidik anak supaya dia bisa bertanggung jawab atas hidupnya sendiri nantinya .

Gak terasa keadaan memaksa kita untuk mikir “udah jalani aja dulu sesuai prosesnya , hidup gak melulu harus sesuai yang direncanakan” . Dan buatku itu BERAT .

Mungkin untuk hidup dengan gaya hidup yang sesuai standart kantong , AKU BISA BANGET . Tapi untuk hidup dibawah standart resolusiku sendiri?? Itu sulit banget ku terima. kenapa sulit ku terima? sebab apa yang jadi resolusiku sudah ku ukur sesuai kemampuan dan standar potensiku , jadi resolusiku gak akan tampak seperti langit ke tujuh yang akan sulit di gapai , karena sebelum menentukan resolusi ya aku ngaca dulu ,siapa guwehhhh gitu . makanya kalo resolusi gak tercapai , aku bisa sampe stress yang menganggu pola tidurku , dan itu gak sehat .

Jadi saatnya mengambil kesimpulan , perlu gak sih menyusun resolusi ???

Resolusi tetap penting , setidaknya dengan punya resolusi kita punya tujuan hidup yang kita kejar . dengan mengetahui yang kita kejar , kita punya focus dalam menjalani kehidupan .

Kadang kalau tanya sama diri sendiri maunya apa , yah jawabannya standar pengen punya suami yang baik , pengen nikah , pengen punya rumah , pengen punya mobil , pengen jalan2 ke eropa dll , tapi gak tau kapan dan bagaimana ngewujudinya , dan paling berbahaya kita akan terjebak standar tanpa tau batas toleransinya .

apa itu batas toleransi? batas toleransi ya itu tadi , hasil dari kita koreksi diri , "ngaca" kita nih levelnya ya level angka 6 , jangan ngarep yang level 8 , tapi tanpa memantaskan diri . setelah kita tau kwalitas diri kita , kita jadi bisa menetapkan batas toleransi kita . 

contoh dalam kasusku : aku sadar diri kalo aku cuma lulusan d3, jadi waktu cari kerja , ya aku menetapkan batas toleransi kalo aku gakpapa kerja dengan standar gaji dibawah s1, yang penting kerja . ehhh kebetulan Tuhan memberikan keberuntungan , ijazahku bisa masuk bersaing dengan yang lulusan s1 . itu kebetulan. dan jangan salah aku pernah kerja di apartemen yang gajinya bahkan gak ada separo dari gajiku sekarang .

kebetulan aku punya temen cowok yang selalu cerita apapun tentang hidupnya sama aku , dan dia penakluk wanita, gak pernah ditolak cewek , pas lulus kuliah , dia minta pendapatku tentang mencari kerjaan . aku jawab , "ketika kamu lulus kuliah, sainganmu dapet kerja itu gak cuma puluhan , ribuan....jadi tempatkanlah posisimu sebagai cowok yang bener2 gak laku , jadi kalo ada yang mau sama kamu , kamu harus nerima setidaknya buat pengalaman, sukur2 ada yang mau sama kamu." dannnnnnnnnn bener, dia nerima kerja awalnya posisi masih pegawe outsourcing, pokoknya ngisi cv dulu , tapi lama2????posisinya udah enak sekarang , dan dia orang paling sukses di sekitar lingkungan mainnya . great job !! 

tapi buruknya kalo kita terlalu serius sama resolusi ya itu , kalau berlebihan ……. Bisa kayak aku “stress sampe menganggu tidur kalo resolusi gak terwujud” hahahahahaha .

Jadi semuanya akan lebih baik kalau balance , resolusi ada , kematangan acceptasi atas keadaan juga tinggi .

Seperti kata suamiku , aku adalah orang yang terlalu realistis dan logis yang membuatku terlalu kaku sehingga yang ada aku menjadi orang yang pesimis terhadap masa depanku sendiri , dan jelas itu gak baik .

Well , semua ada ditanganmu , apakah hidupmu sudah sangat dipenuhi keberuntungan sehingga kamu gak butuh resolusi ?? silahkan .

Apakah kamu pernah gagal dimasa lalu , atau belajar dari kegagalan orang lain maka kamu butuh resolusi??

Atau kamu gak peduli masa depanmu seperti apa???
















Jumat, 28 November 2014

Sharing untuk pengantin baru atau yang mau nikah

Sharing Kusus Untuk Pengantin Baru atau Untuk Yang Mau Nikah ,

Allhamdulillah , akhirnya masuk sudah daku ke trimester 2 kehamilan .

Kenapa aku baru berbagi sekarang ? ya karena kata orang trimester pertama itu rawan , walau perjalanan juga masih panjang yah sampe ke 9bulan , tapi beberapa hal ada yang pengen aku bagi , kususnya bagi pengantin baru seperti aku atau yang mau merencanakan pernikahan.

Jadi gini , awalnya aku dan suami emang gak menjadikan kehamilan itu program utama. Program utama kita itu membangun rumah tangga di solo , jadi tiap hari doa yang kami kusus panjatkan adalah doa yang hubungannya sama ini .

Tapi bukan berati kita gak berdoa untuk dipermudah mendapat keturunan yaa, kita tetep berdoa , tapi bukan doa yang “khusus” ,

Oke , tapi bukan berati karena let it flow , kita jadi mengesampingkan pemeriksaan yah . karena aku dan suami sebelum nikah gak sempet cek , jadilah baru abis nikah kita berdua cek , suami cek kesuburan di Lab , dan aku juga ke dokter obgyn untuk usg kondisi rahim .

Buat apa? Some people ask to me .

Mereka bilang “udah usaha aja dulu , nanti kalo udah setaon belom jadi baru ke dokter ngapain buru2?” ( tapi mungkin ini gak begitu perlu buat orang yang sebulan langsung hamil ya .)

Tapi point ku ngajak suami periksa bukan itu , dan aku harap sejak sharingku ini , temen2 lain juga ikut terbuka pikirannya .

Kita butuh pemeriksaan buat tau kondisi kita secara pasti sejak dini . contohnya aku,
setelah di USG rahimku Allhamdulillah gak ada apa-apa , tapi posisi rahimku itu retroflexy atau bahasa awamnya terbalik , jadi kalau pengen "jadi" posisi berhubungannya harus kusus (kusus itu gimana personal msg aja yah haha) . nahhh kehamilanku ini ya jelas karena posisi itu . kalau kita gak cek dokter?? ya mana tau kalo kondisi rahimku begitu dan harus ada cara kususnya?? sedangkan posisi rahim retroflexy itu cuma 30% dari seluruh wanita di dunia .

So , sebagai wanita kita emang harus tau kondisi kita sejak awal , apalagi kalau dari awal kita merencanakan cepet2 pengen hamil .Allhamdulillah kalau ternyata kita dinyatakan tidak bermasalah , nah kalau bermasalah???ya karena taunya lebih dini/ atau lebih awal , kita bisa mengusahakan solusi juga dari awal , gak usah nunggu 1 tahun . bisa jalanin program dokter lebih awal juga . point utamanya “KITA HARUS TAU KONDISI KITA SE DINI MUNGKIN”

Diluar dari kondisi rahim dan kwalitas sperma , kita harus buka lagi ya pelajaran biologi . Inget kan kalau pembuahan itu berhasil ketika wanita sedang dalam masa subur , dan masa subur itu sebulan cuma dateng sekali . Kalau yang nggak LDR sih gak usah ngitung , kalau yang LDR??? ya harus diitung bener2 kalau mau program .
Enak kalau mensnya teratur, dalam arti 25hari sekali terus , gampang itungnya . lah kalo kadang 25hari kadang 30hari?? nah itu sepengalaman orang disekitarku sih , kalo ke dokter kandungan bakal dibantu supaya bisa teratur , jadi bisa itung masa subur . Nah , untuk ngecek ke afdolan masa subur , kita bisa pake alat semacam testpack gitu , jadi kalau kita lagi subur2nya , bakal keluar garis merah dua . bisa didapet di apotek2

Nah , kembali ke ceritaku , jadi karena aku gak merencanakan kehamilan , aku gak pernah itung masa subur , pokoknya pas suami dateng ya hajar ajah hahha ,. Ehhh nyoba-nyoba posisi kusus tadi , ternyata gak disangka itu pas masa suburku , jadilah bulan depannya , aku bingung kok gak dateng-dateng nih tamuuuu , temen2 kantor maksa aku beli testpack , dan untuk pertama kalinya aku beli testpack . tuh testpack aku diemin sampe 2hari , aku masih takut dan galau . kalau negativ galau , kalau positiv juga galau hahahaha. jadilahh akhirnya ku beranikan diri untuk testpack , dan keluarlah hasilnya ini :

abaikan paha besar dibackgroundnya



aku diem terpaku sama hasilnya , bingung mau ngapain , suami juga lagi rapat tuh malem-malem . seneng tapi juga sedih karena itu berarti ada goal kita berdua yang harus kita tunda , tapi akhirnya ku putuskan buat sujud sukur dulu pertama , baru abis itu telp suamiku , dan gak usah dibahas lah ekspresi dia gimana , udah jelas .


Oke sekarang sharing tentang kondisi kehamilan yah , Allhamdulillah aku gak ngalamin yang namanya mual, karena aku disini sendiri apa-apa sendiri , harus survive , maka aku bersyukur banget gak ngalamin mual2 itu  , tapi PUSING LUAR BIASAAAKKKK , aku sempet sampe bedrest 2minggu . dannnnnnn malesannya itu lo , 3bulan hamil , 3bulan juga aku gak ke mol , maunya dikasur , udah deh kalo ngantor ingetnya wiken tidur, udah . tapiii ya gitu gejala orang sendiri2 , tingkat ketahanannya sendiri2 juga .

Dokterku adalah seorang professor yang special di bidang fertilitas , jadi yang ke beliau , kebanyakan yang nikahnya udah lama tapi belum dikaruniai anak , sekantorku rata2 pake dokter itu , jadinya aku ikut2an deh . namanya Prof . dr . Soehartono , Spog , Kfer . nah tu , beliau1-1nya yang ada tittle Kfer-nya (fertilitas) . dokternya rame bangeeeettttttttttt , jadi kalau booking nomer yah , booking oktober untuk pemeriksaan November aja biasanya udah diatas no 13 hahahahahak , malem pulak . jam11-12malem biasanya aku dapet gilirannya .

Yah, namanya sama professor yak , tarifnya diatas dokter specialis biasa , dan suplemennya juga mihil . oiya 1 lagi , aku disuruh cek lab , isi cek labnya dan total biaya cek labnya ini :

untuk test lab semacam ini , gak bakal bisa di rembeus ya ke kantor



Bhahahahahahk gimana??pas bayar nyesekkk , tp pemeriksaan itu penting , mengingat virus tokso aja contohnya sekarang gak Cuma nular dr kucing, tapi bisa juga dari makanan . kembali lagi , kita harus tau kondisi secara dini . dan virus rubela , dll itu cukup bahaya juga .

Beneran gak rugi lah kita tau kondisi apapun sejak dini , semua kemungkinan bisa di antisipasi .


Jadi gimana ??? orang yang nanyain kita terus “udah isi belom” atau bahkan kayak aku dibilang “kok nggak hamil2 sih” di usia 2,5bulan pernikahan , mereka nyumbang apa pas kita positive hamil ??? boro2 yahhh bayarin dokternya , cobak suruh nemenin  antri dokter sampe jam12 malem mau gak?? Gak bakal mauuuu!! jadi faedahnya nanyain kapan hamilnya kita bagi mereka apa dong??????? Aku juga gak ngerti sih sampe sekarang hahaha .

Oke balik lagi bahas yang berfaedah , jadi sama dokterku ini aku gak dilarang makan apa2 sih , dan kebetulan aku juga gak mau ngikutin forum kehamilan local yang isinya bumil-bumil parno . jadi kalo ada yang ragu2 boleh dimakan gak, aku sms beliau . intinya masalah makanan aku gak dibawa stress , enjoy aja .

Jadi ini dulu sebagian dari sharingku , nanti Insya Allah jika Tuhan merestui aku masuk trimester 3 , aku mau berbagi lagi .

Semoga postinganku ini berguna yaaaaa , jangan takut periksa pokonya . 








Rabu, 29 Oktober 2014

KALO BASA BASI PAKE EMPATI


Kalo basa-basi pake empati !!

Yess, seharusnya kalo kamu udah masuk diusia dewasa , km ngertilah ya konsep dari judul itu .
Aku mulai mengenal konsep itu sejak lulus dari kuliahku , sebelumnya aku anak yang cablak dan ngomongnya kadang gak control , then Tuhan mengingatkanku dengan yang namanya empati .

Aku lahir di keluarga yang mentingin banget namanya sekolah di sekolah favorit sejak SD sampe SMA dan juga kuliaaahhh , kakakku lulusan d3 komunikasi UGM , lanjut S1 Komunikasi UI dan lanjut lagi S2 Kerasipan di Leiden Universiteit (giti kali tulisannya haha) di Belanda (yang ini beasiswa). nah, karena anak pertama terlanjur ngehitz , akhirnya ortu juga menanamkan konsep “lebih baik d3 di negri daripada s1 diswasta” berbekal pengalaman kakakku itu , dan masuklah aku di d3 manajemen UGM.
Tapi, ya namanya nasib orang kan gak bisa sama yah walaupun sedarah , lulus dari d3 , aku nyoba masuk s1 di undip dan zooonkkkk gak ketrima dong , mau nyoba lagi di unair Surabaya , ehhh STL ku ditolak , karena kalo dari kampus lain harus pake ijazah . lah???trs nasibku???akhirnya nasibku terombang ambing karena univ negri lain udah pada tutup . aku cari kerja akhirnya coba2 dijakarta sama di Surabaya , lah???7bulan lebih coyyy nasibku gak jelas.

Dan yang bikin aku merasa diperingatkan adalah….
Ketika orang2 yang pada masih kuliah , temen2 seangkatanku nanyakkkk “sibuk apa ndri sekarang??”, atau “kamu kerja atau ngapain sih sekarang?” , beuhhh itu makkk rasanyaaaaaaaaa NYESEKKKK!!!
Lahhh, udah pusing nasib sendiri, masih eneg lagi sama pertanyaan2 orang , yang kita gak nyaman sama sekali ditanyain begitu . siapeee yang gak mau punya kesibukan???siapa yang gak mau kerja atau nerusin kuliah????tapi kan rejeki bukan ditangan kitaaaaaaaaaaa gitu loh.

Sampe aku mikir , ni anak2 yang pada nanyak , mereka belum ngerasain lulus kuliah tu ada prosesnya cari kerja , ada prosesnya seleksi segala macem , you pada liatny pada “ihhh nganggur” gitu doang sih ya!dan juga akhirnya aku paham juga , kalo orang2 yang pada nanya ini tuh yaaa Cuma antara 2 kemungkinan , yang 1 karena “hanya ingin tau” ngesukurin kalo nasibku belom baek, atau ngiri kalo nasibku dah baek , dan “Cuma basa basi busuk tanpa empati” mungkin kalo ini karena mereka belom ngalami posisi kita.
Udah deh, intinya sejak itu aku sadar kalo kita basa basi harus ngebayangin juga kalo kita diposisi mereka , gak enaknya ditanyain gimana. Trus , sekitar setaon kemudian , temen2ku yang sarjana kan pada lulus tuh , nahhh akhirnya aku tinggal ketawa2 tuh ngeliat mereka di timeline twitter ditanyain sama orang lain lagi masalah kerjaan2 , hahaha. Walo akhirnya mereka ya akhirnya pada sukses juga, pada kerja bagus2 juga , tapi kan ketawaku bukan masalah ngehina, lebih ke “rasain tuh enak gak ditanyai kerjaan pas posisi abis lulus padahal kita lagi berjuang banget juga nyari kerjaan” . dan aku juga sejak saat itu sama sekali gak pernah Tanya apapun soal hal2 yang hubungannya sama “takdir”!

Tau kan yang namanya takdir?? JODOH ,REJEKI , MAUT!

Sungguh itu semua Cuma Tuhan yang punya rencana ,punya keputusan kapan di turunkannya .
Jangan merasa berhak nanyai apapun yang hubungannya sama takdir , emang kamu mau ditanyain kapan matinya ??? pun diluar itu , kita gak tau konsep seseorang tentang kehidupannya lo, mereka punya rencana sendiri2 .

Kamu merasa berhak nanya sama pasangan yang udah lama pacaran dengan pertanyaan “kalian nikah sana, kok gak nikah2?”
Lah, mana tau kita rencana mereka berdua , siapa tau menurut mereka tabungan mereka belum cukup buat nikahan ? atau siapa tau mereka merasa belum cukup pendapatannya?atau mungkin masih ada tanggungan nyekolahin adeknya lah  Atau lebih sensitive lagi , mungkin mereka lagi menunggu restu orang tua, atau bahkan lagi nunggu kakak ceweknya nikah duluan.kamu nanya2in begitu padahl ortunya gak nanyain sama sekali, emang kamu mau nyumbang berapa waktu nikah???kalo kamu mau nyumbang cateringnya sih gakpapa yah nanya gitu , hehe

Oke , nikah emang membuka pintu rejeki , tapi kesiapan financial itu harus dihitung sebelum menikah , pasangan yang mapan aja kadang bermasalah , apalagi yang gak kuat financial awalnya??kan kita gak tauuuu rencana setiap pasangan itu gimana . dan ini masih diluar itu mungkin Tuhan belum mengijinkan aja mereka nikah , jadi banyak hal yang akhirnya bikin mereka tertunda pernikahannya . terus???kita yang maunsia biasa dengan polosnya gak pake empati nanya gitu “kok gak nikah2?” lahhhh you mau biayainnn apahhhhh. Paling juga Cuma bisa ngetawain kalo hidupnya yang kamu tanyain itu susah abis nikah , atau malah kamu bilang “makanya kalo belum siap jangan nikah dong” lah???piye .

Iyaa, emang gitu banget orang2 yang suka basa basi gak pake empati , dan ini juga terjadi dong sama aku yang ditanyain temen deketku sendiri “kamu kok gak hamil2 sih” . zzzzZZZZZzz, dan pertanyaan itu muncul diiiiiiiii usia 2,5bulan pernikahanku bookk dengan kondisi ketemu suami sebulan sekali !!logis gak sih??well, diluar itu orang yang beneran peduli gak mungkin basa basi tanpa empati , mereka lebih nunggu orang yang dipeduliin itu cerita sendiri daripada nanya. Berati yaahh, emang temen deket itu belum tentu deket dihati yah , mungkin mereka ya gitu Cuma pengen tau atau basa basi aja .

Dan udahlah terbukti banget, orang2 yang suka nanya basa basi atau want to know , biasanya jawaban kita di bicarain di lokasi lain . entah kabar jelek atau kabar bagus , apalagi kabar jelek , bisa empuk banget tuh jadi bahan .

Pasangan menikah itu gak bisa dikonsep abis nikah pasti langsung mau punya anak , lahhhhh sekarang kan bisa aja orang nikah karena ya supaya gak dosa , halal , dan abis nikah mau pacaran dulu , mau nabung dulu , mau beli rumah dulu , mau beli mobil dulu , kalo udah cukup baru program , mau seneng2 dulu jalan2 berdua atau apapun rencana mereka,kan kita gak tau rencana setiap pasangan kan??emang kalo kalian abis nanya kok gak hamil2 terus ternyata sebenernya pasangan itu planning beli rumah dulu , kalian mau nyumbang beli susu anaknya???ini diluar konsep mungkin Tuhan emang belum nurunin rejeki anak ke pasangan itu yah.

Jadi gini, pilihan hidup orang itu masing2 ,
 contoh orang dengan range gaji 3-8juta mungkin, diberi kesempatan untuk milih , duit mu mau kamu pake apa sekarang ? buat nyicil rumah?mobil?atau jalan2 terus bahkan sampe luar negri??itu HAK PREROGATIF SI PEMILIK GAJI , kita gak usah nyinyir dan jangan berpikiran sempit .

2-2nya sah sah aja , bagi yang milih uangnya buat kredit asset produktif , mungkin rencanain jalan2nya besok kalo udah bukan usia produktif , pengen sama keluarga ,gak sebagai single .

Yang dipake jalan2 dulu keliling Indonesia atau di luar negri , mungkin udah punya perencanaan kalo beli asset produktifnya nanti di usia tertentu , sekarang pgn seneng2 dulu, wujudin angan2 waktu belom punya gaji sendiri . that’s simple .

beda kalo gajinya udah nyentuh angka 10juta ke atas , 2-2nya bisa jalan , ya beli aset ya jalan2 terus , itu kalo bener ngatur uangnya lo ya,

Gimana supaya kita gak nyinyir??ya jangan berpikiran sempit.

Jadi waktu aku mau nikah , ada temenku bilang “ohh jadi biaya nikahmu tu paling besar yang bayarin ortumu, kamu ma cowokmu Cuma sebagian kecil aja?berati suamimu harus nurut banget dong diatur ortumu??” WTF!! Ada ya orang mikirnya sesempit itu.bahkan kalo aku jadi orang tua , aku gak kepikiran lo kayak gitu,  Pikiran sempit mungkin yang bikin orang jadi basa basi tanpa empati .

Temenan saling ngejek bikin kita gak marah , beda dengan basa basi tanpa empati , jangan karena kamu merasa deket , jadi kamu merasa berhak nanya dengan bebas tanpa empati , karena sebenernya kita hanyalah orang yang gak tau apa2 tentang kehidupan orang lain.

Dan yang biasanya pikirannya sempit itu ya orang2 yang batas pergaulannya Cuma di lingkaran itu itu aja , jadi kalo ada yang gak sepemikiran sama dia , bakal di nyinyirin .
Aku kuliah emang baru di D3 di UGM dulu (sekarang lagi lanjutin kuliah yang belom tau kelarnya kapan) , tapi waktu aku kuliah , kebetulan temenku bukan Cuma temen kampus . aku ngekos di rumah dosen senior UGM , yang 99% anak kosnya adalah anak S1 UGM yang jurusannya jurusan favorit semua (1% non S1nya yaitu aku) , jurusan mereka ya jurusan yang kalo masuk harus anak pinter , Ekonomi , HI , Psikologi , Kedokteran Gigi , Statistika , Hukum . ada yang meragukan disini intelegensia nya anak2 S1 UGM dengan jurusan2 itu?????dan mereka gak ada yang anak orang biasa aja , karena rata2 dari mereka dibawain mobil sama ortunya . Jelas , intelegensi mereka diatas aku jauhhh, tapi dari kumpul sama mereka , aku jadi tau pola pikir mereka , attitude mereka , obrolan mereka .

Aku bergaul juga sama anak gaul yang gak mikirin kuliah sama sekali , walau aku gak pernah mau kalo diajakin kalo dia mau main sama kalangannya , karena aku punya batas untuk diriku sendiri, tp setidaknya dari dia aku tau cara berpikir anak model begini kayak apa,dan adalagi temen yang yaaa kuliah dan gaulnya bisa balance beda lagi cara mikirnya , dan semua gak ada yang merugikanku , dari macem2 kalangan itu aku berpikir lebih luas untuk menghargai pilihan hidup masing2 orang .

Inti benang merah dari postinganku ini adalah yukkkk , kita udah dewasa , banyak hal sensitive di usia dewasa, dan banyak hal yang orang gak mau semuanya di bagi , karena lebih enak disimpen sendiri atau sekedar untuk tidak berlebihan mengekspresikan perasaan . usia dewasa beda dengan usia anak sekolah yang bisa di “ayoklah certain rahasiamu, nanti aku gak cerita siapa2 deh” , gak bisa! Atau sekedar “kamu kok gak jadian aja sih sama dia , diakan baik ganteng dll” . usia sekolah itu kita handlenya dan ortu bagian acc gaknya , tapi di usia dewasa tepat dimulai sejak kita lulus kuliah, handle di kita dan acc udah bukan ditangan ortu , tapi ditangan Tuhan .