Sabtu, 20 Juni 2020

LONGLIFE LEARNING

LONG LIFE LEARNING...

Hidup adalah proses belajar yang tidak ada habisnya,
Hidup adalah tentang mengambil pelajaran yang berlangsung seumur hidup

Dalam kehidupan, kita akan mengalami banyak fase.

Fase bertumbuh dalam keluarga
Fase berkembang dalam kehidupan sosial
Fase memulai kemandirian
Fase berbagi kehidupan

Fase bertumbuh dalam keluarga adalah saat dimana kita dilahirkan ke dunia sebagai anak dari keluarga yang sudah dipilihkan Tuhan untuk kita. Dalam fase ini, kita hanya mendapat keterbatasan pelajaran hidup dari cara orangtua dan keluarga kita mengasah, mengasuh dan mengasihi kita. Dunia begitu sempit untuk kita. Namun justru di fase inilah kunci kehidupan kita akan bagaimana di masa mendatang. Bagaimana cara kita memandang dunia, bagaimana cara kita berpikir dan bagaimana kita bersikap dengan dunia luar, semua berawal dari fase ini. Namun Tuhan bilang, takdir memang ditentukan oleh-NYA, namun nasib ditentukan kita sendiri, nasib inilah ujung dari hasil selama perjalanan belajar yang kita lalui.

Air mata dalam fase bertumbuh dalam keluarga hanya berarti tentang kecewa jika apa yang kita harapkan dan kita inginkan tidak dapat diwujudkan oleh orangtua kita. Kebahagiaan hanya tentang mendapat perhatian tulus dari orangtua, dan tentang keinginan-keinginan yang diwujudkan oleh mereka.

Fase berkembang dalam kehidupan sosial adalah fase dimana dunia kita mulai meluas. Kita belajar dari lingkungan sekitar. Belajar dari buku, dari memperhatikan lingkungan sekitar, dari perilaku orang lain, dari pergaulan dan untuk sekarang dari internet tentunya. Kita terus berkembang menjadi makhluk sosial. Bekal yang kita bawa dari fase sebelumnya akan sangat mempengaruhi pijakan kita di fase kedua ini. Cara kita menanggapi dan merespon pelajaran yang kita peroleh dari fase ini dipengaruhi oleh cara berpikir kita yang kita peroleh dari pelajaran di fase sebelumnya.

Cara kita belajar, cara kita bergaul, cara kita mengelola emosi dan cara kita mengelola kebebasan akan tampak pada fase ini. Walau fase ini akan mengalami kenaikan level berkali-kali, dari usia sekolah sampai kuliah. Fase ini dikenal dengan fase pencarian jati diri. Jika pola pikir dan cara bersikap kita sudah on track maka fase selanjutnya akan menjadi lebih terencana dengan baik.

Jatuh cinta dan patah hati, berteman, berselisih paham, dalam fase ini membuat air mata mengandung banyak pelajaran dalam mengenal kehidupan. Kebahagiaan adalah ketika kita diterima dalam pertemanan, ketika kita memiliki hubungan dengan lawan jenis. Jika gagal mengambil makna dan point pentingnya dalam seluruh rangkaian pelajaran berharga di fase ini, maka fase selanjutnya akan sangat berat dilalui. Dalam fase ini harus ditutup dengan kita tau apa yang kita mau dalam mencapai kehidupan ini dimasa depan, dengan begitu dalam memasuki fase setelahnya, kita tahu harus melakukan apa.

Fase memulai kemandirian fase dimana seluruh pelajaran hidup sebelumnya akan digunakan sebagai bekal untuk mampu berdiri diatas kaki kita sendiri. Fase ini biasanya dimulai saat kita lulus dari universitas. Mencari penghasilan secara mandiri baik bekerja maupun membuka usaha, mencari pasangan hidup yang akan menjadi teman berbagi kehidupan. Fase ini adalah fase kita menindak lanjuti apa yang kita inginkan dalam kehidupan dengan melakukan hal-hal yang perlu dilakukan demi mencapai tujuan. Apakah tujuan kita? Yaaa...tentu tujuan kita adalah "apa yang kita inginkan"

Contoh yang saya alami adalah, keinginan sederhana saya dulu saat kuliah adalah,
saya ingin kerja di Bank, saya ingin memiliki suami yang bisa menerima kekurangan saya mengenai pekerjaan rumah tangga namun saya berjanji akan mengelola kelebihan saya yang lain yang akan membuat rumah tangga kami tetap nyaman, saya ingin memiliki level finansial kelas menengah yang cukup aman (tidak bermimpi memiliki kehidupan yang fancy dan tidak berharap juga memiliki kehidupan yang miserable)

Darimana saya menentukan "keinginan" saya itu? tentunya dari mengambil banyak pelajaran dari kehidupan oranglain, dari buku, dan dari hasil analisa kemampuan saya mengenali diri saya sendiri (mengenali apa kekurangan dan kelebihan yang saya miliki)

Berangkat dari "keinginan" menjadi TUJUAN, saya memulai fase kemandirian dengan mencari pekerjaan di dunia perbankan, menyelesaikan hubungan pacaran yang tidak sevisi dan misi dengan saya dan memelihara hubungan pacaran yang sesuai tujuan saya.

Saya menata kehidupan saya sesuai dengan tujuan saya. Saya menikah ketika finansial saya dan pacar saya sudah berada pada level aman menurut kami, kami menentukan batas toleransi kami masing-masing dan menentukan tujuan pernikahan kami.

Air mata dalam fase kemandirian adalah tentang melepaskan ketergantungan kita pada keluarga dan tegap berdiri untuk berdaya bagi diri kita sendiri, kebahagiaan pada fase ini adalah saat kita dapat menyelesaikan masalah kita sendiri.

Fase berbagi kehidupan berjalan sesuai dengan apa yang kita pelajari dari fase sebelumnya. Fase ini adalah yang terpanjang dalam belajar karena akan menghabiskan waktu sesuai sisa hidup kita. Banyak kenaikan level dalam kehidupan ini.

Berbagi kehidupan dengan pasangan dalam kehidupan pernikahan
Berbagi kehidupan dengan anak ketika menjadi orangtua
Berbagi kehidupan dengan seluruh rantai dalam  mata pencaharian kita ketika kita mencari nafkah

Kehidupan pernikahan adalah belajar terus untuk beradaptasi dengan orang lain yang memiliki latar belakang keluarga dan pergaulan dengan kita, kehidupan pernikahan adalah tentang berdaptasi dengan pasangan yang sebagai manusia kita adalah makhluk yang terus berubah.

Ketika menjadi orangtua, kita belajar memberikan dunia kepada oranglain yang merupakan titipan Tuhan. Masa depan anak kita akan terpengaruh bagaimana kita membesarkannya. Belajar hal baru dari fase kehidupan oranglain yang merupakan buah dari biji yang kita tanam.

Berbagi kehidupan dengan seluruh rantai dalam  mata pencaharian kita ketika kita mencari nafkah adalah berbagi kehidupan dengan seluruh hirarki yang ada dalam perusahaan tempat kita bekerja atau yang kita bangun sendiri.

Saya hampir mengalami depresi saat memulai level baru dalam pekerjaan saya, ketika sebelumnya saya hanya dipimpin dan memimpin diri sendiri kemudian saya harus memiliki tanggungjawab lebih membuat saya merasa sangat tidak berdaya dan bernilai sebagai manusia. Namun kembali lagi proses belajar pada tahap ini tidak ada ujungnya, diskusi dengan orang lain yang mengerti harus mengambil sudut padang darimana untuk menjadi masukan kita atau membaca buku dan mencari resource lainnya sangat membantu dalam menjalankan fase ini.

Hari ini tepat 6 tahun pernikahan saya dengan suami saya 21 Juni 2020
Banyak sekali pelajaran yang sudah kami lalui dan akan kami lalui kedepan,
Pasang dan surut kehidupan terus mengiringi kami,
Namun jika kami tetap menjaga tujuan kami bersama, maka pasang surut ini akan berlalu dengan membawa banyak pelajaran berharga yang menjadi bekal kami pada setiap level kenaikan kehidupan di Fase ini