Perkara baper...
Aku menilai diriku sendiri adalah orang yang jarang ngeluh, jarang patah semangat, jarang nurutin pikiran negatif tapi emosional..
Eh gak taunya sekarang dong...aku ini super baper dan galau sampe nangis.
Padahal kehidupan sedang normal-normal saja.
Selidik punya selidik ternyata karena aku yang sangat prefentiv ini kayaknya lagi baper karena tau akan kehilangan sesuatu yang besar dan sangat berarti dalam hidupku
Yaaa...rencanaku resign taun depan yang sebenarnya sudah tampak sangat ku persiapkan secara material, nyatanya lupa ku persiapkan secara hati.
Tiba-tiba hati rasanya kusut membayangkan perubahan yang akan terjadi kedepan
Bekerja di instansi ini selama 7tahun lebih membuatku merasa sudah mendarah daging, apalagi kondisiku yang jauh dari suami membuatku menjadikan kantor sebagai warna lain supaya duniaku gak hanya tentang denny dan bita saja
Disini aku punya teman, punya keluarga, yang bisa mendeliver ke-gilaan-ku sebagai tipe orang gak tau malu
Disini aku punya jobdesk dan kerjaan non jobdesk yang bikin aku merasa berguna jadi manusia karena ada fungsinya
Disini aku punya banyak pimpinan pinter yang banyakkk kasih wawasan dalam kehidupan maupun dalam pekerjaan
Disini aku bisa jadi diri sendiri yang sama sekali gak perlu jaim dan basa basi berlebihan
Dan semua rasanya menjadi hal yang sangat berat untuk ditinggalkan.
Aku adalah orang yang cukup tau mauku apa...tapi keputusan besar ini tingkat ke-baper-annya bahkan melebihi rasanya membuat keputusan untuk menjalani pernikahan jarak jauh saat akan menikah
Semoga secepatnya aku bisa menata hati kembali ke jalurnya...mencoba perubahan kedepan. Seharusnya aku sudah layak se tegar itu bukan?