“Udahhh denny suruh ganti iphoneX aja, jangan iphone8. Nanggung”
“Jangan ah bukkk, gaya hidupku belum sampek situ”
“Iyaaa gaya hidupmu, gaya hidupnya denny ya lain”
“Hahahaha” saya tertawa mendengar hinaan tentang kesenjangan saya dan suami saya dari wanita yang sudah setahun menjadi manager saya yaitu bu nuri
Iyaaa, bu nuri memahami cerita rumahtangga saya sampai sedetail itu
Selang beberapa minggu setelah percakapan itu, bu nuri ternyata membeli iphone X yang menjadi bagian dari resolusi 2018nya. Iyaaa resolusi 2018 yang tercapai di tanggal 01 Januari 2018.
Dengan excited bu nuri menceritakan story behind dari pembelian iphone barunya ini. Sayapun excited mendengarkan. Bahkan diceritakannya dengan detail sampe percakapannya dengan sang suami yang membelikannya handphone tersebut.
Saya memanggilnya “ibuk” karena jabatannya yang merupakan supervisor saya. Tapi untuk usia sebenarnya usia kami hanya terpaut tidak sampai 6tahun.
Saya kurang faham apakah cerita yang selama ini dibagi oleh bu nuri kepada saya masuk kategori “cerita banyak tentang kehidupan pribadinya” atau kategori biasa menurutnya.
Tapi kalau saya??? Ketika menjadi jajaran dibawahnya, tau pola pikirnya, tau intelektualitasnya, seumur saya hidup baru kali ini saya menemukan partner cerita yang menurut saya “sepadan dengan saya” hahahaha.
Dengan teman saya dicircle manapun, saya lebih banyak menjadi pendengar. Karena yahh saya tidak cepat puas dengan jawaban kebanyakan orang atas cerita saya, makanya saya tidak banyak bercerita tentang diri saya.
Mungkin karena saya dan bu nuri punya banyak kesamaan. Kami sama-sama keras, sama-sama ngeyelan dan beberapa sifat “sok perfect” lainnya.
Saya dan bu nuri juga datang dari keluarga yang membuat masa kecil kami tidak pernah kekurangan, dari keluarga yang membuat kami mudah mendapatkan apa yang kami mau dengan fasilitas yang nyaman
Tapi ketika menikah, saya dan bu nuri juga sama memulai dari NOL. Yah walau bu nuri lebih beruntung tidak punya cicilan KPR seperti saya hahaha
“Ciyee tasnya aigner” kata saya
“Kalo aku punya barang mahal begini, pasti warisan dari mamaku taukkk” jawab bu nuri
Dilain waktu
“Wuiiihhh bawa tas gucci” kata bu nuri kepada saya
“Udahhh, mana sanggup aku beli tas gucci. Ini jelas hibahan dari mamaku” kata saya
Iyaaa, begitulah setidaknya kesamaan saya dan bu nuri.
Dan kami sama-sama tidak merasa risih dengan membeli celana seharga 100ribu dapat 3
Saya sangat mengagumi bu nuri.
Manager yang benar-benar memegang perannya dengan serius sebagai leader tapi tidak punya jarak dengan anak buahnya. HAL YANG SANGAT JARANG TERJADI. Bahkan saya terus-terusan menceritakan metode kepemimpinan bu nuri kepada suami saya yang juga memiliki team dikantornya.
Sebagai leader, bu nuri sangat FAIR.
Remember, if you are not a fair boss no body want to be your employee
If you are not a fair person no body want to be your partner
FAIR IS THE KEY. And she did it.
Saya tidak bisa menceritakan 1 per 1 bagaimana pola kepemimpinanya.
Tapi prestasi kami kemaren di akhir taun yang sangat gemilang sudah menunjukan kepemimpinannya. Bukan hanya dalam angka yang bicara tapi juga bagaimana kebahagiaan kami menjadi bagian dari team yang dipimpinnya.
Tahun ini mungkin bu nuri akan promosi dengan prestasinya tersebut. Kami teamnya akan sangat kehilangan.
Walaupun banyakkk sekali orang yang tidak menyukainya, yahh mereka hanya belum mengenal lebih dalam.
Bahkan sayapun sebelumnya menganggap bu nuri adalah orang perfeksionis yang sombong tapi terpatahkan ketika sudah ada dalam satu timmya
Well, bu nuri you will have a bright future
Dan jangan lupa doa kita nanti dimasa depan, kalau sudah jadi “istri pejabat” dan kita sampai pada gaya hidup dimana kita bisa membeli barang-barang yang selama ini hanya kita miliki karena warisan mama kita,
semoga kita masih sempat saling memamerkan apa yang bisa kita beli seperti yang kita lakukan sekarang ini.
You are the greatest leader i ever had....mmmm no no you are the greatest leader i ever knew