Jadi saya dan suami saya sepakat untuk menyekolahkan bita mulai setelah lebaran ini . Bagaimana keputusan ini bisa diambil padahal banyak sekali perdebatan tentang menyekolahkan anak di usia yang terlalu dini.
Bahkan perdebatan ini juga terjadi dikalangan psikolog anak, di beberapa artikel di internet ada yang setuju ada yang tidak.
"Kasian anaknya, belum waktunya mikir" itu pendapat bagi ibu-ibu yang kontra
Lalu kenapa saya dan suami saya memutuskan untuk menyekolahkan
Jadi cerita awal, bita mulai usia 10bulan sangat takut pada orang yang asing dan lingkungan asing. Tantrum kalau harus beradaptasi dengan orang dan lingkungan asing.
Saya kembali membuka seluruh buku-buku yang saya punya tentang tahap perkembangan anak, ternyata memang diusia 10bulan adalah mulai usia kritis tentang adaptasi lingkungan, itu normal.
Bahkan menurut psikolog anak dan keluarga anna surti dalam kultwitnya suatu waktu menyatakan anak memang seharunya melewati fase tersebut, justru kalau gak melewati fase itu harus dikonsultasikan. Bahasa psikolognya saya gak paham.
Dan kondisi ini berlanjut 10,11,12bulan , menurut buku-buku tersebut seharusnya usia 12bulan sudah mulai berkurang. Tapi bita masih belum mulus beradaptasi.
Hingga akhirnya saya membaca artikel-artikel orangtua yang mengambil keputusan untuk menyekolahkan anaknya, dan saya setuju .
Bita perlu tandem , bersosialisasi , karena diusia 13bulan seorang anak sudah bisa bermain dan berinteraksi dengan oranglain.
Bita tidak punya saudara yang seumuran, saya tinggal dengan tante saya yang anaknya sudah sma-smp dan kelas 6sd, mereka berinteraksi dengan bita hanya untuk menggemasi bita, menciumi dll tidak bermain bersama bita
Pada pendaftaran bita sekolah, bunda pengajarnya pun berkata "sekolah disini bukan buat serius-serius, cuma buat sosialisasi supaya bisa berbaur sama anak lain ya"
Saya hanya menyekolahkan bita di balai RW tempat saya tinggal, hanya sekolah seadanya yang uang sppnya bahkan hanya Rp 20rb, murni saya ingin bita berbaur, bermain , bersosialiasi. Sekolah "benerannya" mungkin mulai akan saya pikirkan diusia 2tahun. Karena biaya preschool yang lumayan menguras kantong memang juga perlu disiapkan dengan matang.
Selebihnya untuk stimulasi motorik kasar dan halus adalah Tugas utama saya, sekolah hanya pelengkap saja. Saya hanya ingin bita bersenang-senang disekolahnya.
Jadi marilah sebelum kita saling tuding sebagai orangtua merasa paling benar "harusnya gak disekolahin!!!" Atau "harusnya disekolahin!!!" , kita pahami dulu alasan orangtuanya dibalik keputusan yang diambil
Mengutip kalimat seorang psikolog anak Monica Susilowati Mpsi "menyekolahkan anak diusia dini itu tidak haram tapi juga tidak harus"
jadi yaaa berati pilihan orangtua masing-masing๐๐๐