Senin, 12 Oktober 2015

Menjaga relationshipku dan suamiku

cara aku dan suamiku menjaga hubungan

Okeee, intinya disini aku mau sharing tentang relationshipku sama suamiku sendiri yang kira-kira udah berjalan 7tahunnn. Setelah 5taun pacaran yang udah kayak kredit mobil aja.

Jadi, emang apapun di dunia ini tu pasti sawang sinawang, termasuk soal hubungan sepasang kekasih (cieileee), dan sama aja aku sama suamiku juga sawang sinawang.

Oke, hubungan kita yang tampak diliat orang tuhhh (ini berdasarkan banyaknya yang ngomen langsung dari yang mereka liat ya)
1. Yang galak adalah aku istrinya, aku tampak seperti istri galak yang maunya suami tunduk ma aku (evil abis)
2. Suamiku kayak STI alias suami takut istri
3. Suamiku kayak "ngemong" aku, dia pihak yang sabar dan aku pihak yang menggebu-gebu
4. Kita tampak selalu happy dan baik-baik aja tanpa masalah, hidup isinya bercanda aja.

Well, hahahahaha kelar aja apa gak usah di bedah!? biar aku tetep tampak sebagai tokoh antagonis???hahahahahahaha !!

Jadiii, pada kenyataannya , aku emang galak sih tapi galak kalo marah dan ada alesannya. Kalo gak keterlaluan banget ya gak marah....

Ya gimanaaa??? suami daku 2x ketinggalan pesawat karena ketiduran, 

Ya gimanaaa???? jadwal ngapelin anak istri ke surabaya malah mau dipake nonton balapan mobilllll

Dan lain lain ngeremehin hal besaaaarrr atau kesalahan yang diulang-ulang

Terusss, soal STI??
Udah gak usah panjang-panjang jabarin... Aku kasih contoh case aja!!

Istri : yank, kita ke wonosobo kok gak lewat bawen aja, kan lebih deket dari solo
Suami : (nada tinggi) udah tooo kamu tu gak usah banyak komen, kita lewat jogja aja, jangan ngribetin medanku.
Istri : diammm manut.

Dannn perjalanan yang lancar ituuuu akhirnya habis waktu dijalan 5jammmm, boros 2jam daripada lewat bawen padahal ngejar waktu.

Daku sebagai istri yawissss pasrahhhhhhh.....

Masalah ngemong mengemong sih, kita gak ada siapa ngemong siapa. Intinya kita berdua toleransi dalam hal apapun, terutama masalah pergaulan dan socializing.

Aku sama sekali gak membatasi pergaulan suamiku, dan sebaliknya.
Suamiku mah kalo weekend udah ilanggggg, kalo aku sejak punya anak lebih seneng sama anak, tapiii sebelum punya anak ya seluas-luasnya lah temenan.

Aku dan suamiku menyadari betullll pergaulan adalah part penting dalam hidup. Gak punya temen sama aja kayak gak berkehidupan.

Buah dari banyak temen, buah dari networking itu kita ngerasain sendiri manfaatnya, jadi yahhh kalo urusan ini kita sama-sama bebasinnya.

Udahhh, hidup udah sulitttt , dan dengan bersosialisasilah kita meringankan beban hidup.

Kita keliatannya seneng-seneng aja?? gak berantem???
Hahaha, setiap suamiku pulang pasti ada hal yang bikin berantem walau gak besarrr... Ya gimana dia terbiasa menjalani hari-harinya sendiri kayak bujang yang bisa nentuin waktu kapan mandi, kapan jalan, kapan makan, dimana taroh anduk, dimana taroh baju kotor semaunya dia sendiri.

Sedangkam kalo ada aku, yaaaa semua harus sesuai aturan dirumah donggg..

Kita berdua emang tipe pasangan yang santai, makanya LDR belum menjadi masalah berarti SEMENTARA 4tahun ini, sejak pacaran-HAMIL-punya anak dalam kondisi LDR.

Maksudnya santai disini , kita gak menjadikan masalah "yang bisa kita handle sendiri" jadi masalah yang mayor.

Contoh,
aku hamil tua masih nyetir sendiri ke dokter bahkan sampe jam12 malem, yaaa gak aku masalahin, santai aja selama mampu dan bisa 
Contoh lagi waktu mobilku dalam keadaan macet ehhh over heating, suamiku dihub gak bisa tapi ada pihak lain yang bisa dimintain tolong, yaudah aku juga gak marah, yang penting udah beres aja ada yang nolong aku. Dan contoh lain lain.

Aku jarang melayani suamiku dalam hal bikin minum, siapin makanan atau kearifan istri lainnya, daann dia juga santai aja, dia ngerti yang dia nikahin itu model cewek kayak gimana.

Terus hubungan suami istri yang bener dan baik itu gimana sih?
Mungkin kalo bener/gak itu relatif ya
Tapi kalo baik itu ya terstandart .

Oke sebelumnya, maaf bukan berati aku mau sok tau tentang baiknya hubungan yang dibangun antara suami dan istri padahal pernikahan baru 1 tahun . Tapi pendapat-pendapatku ini didasari atas pengalaman orang disekitarku, utamanya yang mencurahkan cerita mereka ke aku, yang paling berat ya tentang keputusan divorce .

Dan keputusan divorce itu hanyalah hasil terakhir dari perjalanan berat yang panjang yang di awali hal kecil yaitu "ketidak sepahaman visi misi , gaya hidup dan bahkan mungkin sekedar ngobrolnya aja gak pernah nyambung"

Hubunganku dan suamiku tidak bisa dibilang benar, bahkan jauh dari kata benar. 
Jarang sekali kami saling telepon, hanya sesekali whatsap dan sesekali videocall itupun untuk liat muka anak. Intinya kami jarang menceritakan kegiatan kami seharian satu sama lain

Hubunganku dan suamiku tidak bisa dibilang benar, karena aku sebagai istri tidak pandai memasak dan suamiku sama sekali tidak pandai dalam romantisme , padahal jelas suami wajib hukumnya membuat istri berbunga-bunga. Kita semua tau teladan nabi muhamad kepada istri-istrinya dalam hal romantisme

Dan hal-hal tidak benar yang MASIH BANYAK LAGI. 

Tapi kami sangat menyadari bahwa pernikahan bukan tentang aku dan kamu tidak benar bagian mana.

 Sejak awal keputusan kami menikah , kami sadar modal kami adalah "visi dan misi" kami yang   Mutlak sama sehingga kami yakin, kami akan menjadi team yang baik. Yaitu membangun keluarga yang sederhana tapi bersahaja tanpa memaksakan untuk memeriahkan.

Membeli sesuai kebutuhan
Menkonsumsi sesuai kemampuan
Dan menikmati yang berdasar dari rasa syukur . Itu kami .

Kami jarang berkomunikasi, tidak tau kegiatan harian, entah kesulitan hari itu atau kesenangan hari itu juga yang kami alami, kami jarang saling bertukar cerita. 

Tapi sebagai tim , kami membangun komunikasi tentang hal yang besar secara detail, perencanaan masa depan, penyelesaian masalah ,kami bermusyawarah menimbang benar-benar baik dan buruk apa yang kami putuskan bukan memenangkan pendapat salah satu pihak dan pihak lain mengikuti dengan terpaksa, tapi murniii mufakat.

Suamiku emang jago di bagian bisnis, i mean bukan jago bisnis terus sukses dalam berbinis bukan, tapi jago dalam skill bisnis yang meliputi "speak" ke orang, melobby orang, perluas jaringan, dan satu lagi gak malu nawarin dagangan alias jiwa sales hahaha walaupun kerjaannya "akunting perusahaan konstruksi" , dan akuuu punya skill dibagian managemen resiko, karena aku adalah analys kredit, jadi kalo ngomongin bisnis aku banyak ngomongin dampak perekonomiannya dengan kondisi dolar yang berlaku, dampak dalam urusan hukum , dan kapasitas usaha kemampuannya sampe mana di bandling sama omsetnya.

Kami merencanakan dengan detail tabungan-tabungan untuk masa depan anak kami.

Kami sebagai tim saling memelihara status dan jabatan kami masing-masing, jabatannya sebagai suami yang memang harus lebih tinggi dimata orang dibanding aku yang sebagai istri. Dia harus tampak lebih gemilang daripada aku.

Kami terus belajar memperbaiki diri untuk menjadi sebaik-baiknya peran kami, walau tidak mungkin tanpa cacat. Hanya kami tidak pernah menshare di medsos seperti curhat galau, kami hanya curhat kepada Tuhan. 

Dan bukan berati dengan kerikil itu kami hanya pencitraan dan tidak bahagia, kami bahagia karena kami bersyukur dengan yang kami dapat, kami bahagia karena kami saling tau bahwa "pasanganku berusaha berperan sebaik-baiknya menjalani perannya (entah peran suami/istri/papa dari anak kami/mama dari anak kami)" 

Kami suka sesi foto, kami kadang memakai uang kami hanya untuk jasa fotografer yang tidak murah. Memanggg, kesannya berlebihan atau pemborosan, tapi ketahuilah itu ungkapan kebahagiaan pada step-step hidup kami.

Kami hidup sederhana, tanpa rekayasa kemeriahan. 

Kami hidup sederhana , dengan standar kenyamanan yang kami bataskan.
Te










Minggu, 04 Oktober 2015

Sharing untuk yang mau jadi ibu dan para ibu baru

BITA ( 7kg baby in 4month padahal berat lahir cuma 2,9kg)



Okeee, saaking banyaknya (tsailaahhhh) yang nanya ke aku tentang menyusui lah tentang newborn itu gimana lah , aku mau sharing disini yaaa... (inget aku bukan menggurui tapi sharing)

Jujuraku adalah orang tua yang yahhhh keras kepala 
dan agak “ngeyelan
Jadi giniwaktu habis lahiran anakku kuning kannndan harus masuk FT.
aku gak tau harus berbuat apailmu perpompaan susu aku masih nol.  
Tapi Allhamdulillah gak sampe minum sufor.
Lanjutsetelah pulang dari RS,aku ngalamin babyblues .

Dikit-dikit aku nangis karena anak muntah lah ,kesedaklah dan cegukan
buseettttttttt.
Intinya apa??? AKU TIDAK BERILMU.

Aku gak jauh-jauh hari belajar tentang bagaimana menghadapi newborn. 
Lah sejak itu aku mikir , jadi ibu itu harus berilmu dulu , gak bisa “soookkk pake insting” lagian ada mamah ini, aku bisa pake ilmunya mama.
Mulailah aku buka-buka diktat dan ensiklopedia bayi 
sejak saat itu aku terus ngisi ilmu dan berangsur aku sembuh dari babyblues

Tapi dampaknya ??? aku jadi banyak bertentangan sama pemahaman orangtuaku dan mertuaku.
Yahh karena ilmu pengetahuan berkembangpenyakit juga sama , 
larangan-larangan jaman dulu yang terbukti tidak ilmiah banyakkkkk,
larangan-larangan masa kini yang dulu gak ada juga banyakkkkk.
Tapi akuuu dengan dukungan suamiku bisa melewatinya!!!!!yeayyyyyy!!!!!

Just like they said…..
asinya gak cukup tuhhhhudah sambung susu formula aja” 
Kenyataannya , ASI GAK AKAN PERNAH KURANG SELAMA FLOW PRODUKSI DAN KONSUMSINYA LANCAR.  
Hari-hari pertama emang asi akan keluar dikit karena kebutuhan bayinya juga dikit. Dan jangan lupa asi sedikit yang berwarna kuning itu mengandung KOLOSTRUM , antibody yang paling penting dalamkehidupan bayi.

nih ya ukuran laambung bayi dari awal lahir , emang kebutuhannya sedikit

ini rule kalo ditaambaah sufor, justru malah bikin asi maakin dikit

Terus ada laagiiii tentang cegukaan!!
cegukan terus minumin air putih tuh

bahaya air putih bagi bayi dibawah 6bulan
Kenyataannya , (ini diambil dari webnya kemenkes ya)

dannnn masih banyak laagi....
bayi harus dipakaiin gurita biar anget
Kenyataannya gurita menghambat organ-organ tubuh diperut yang berkembang
bayi harus dibedong biar kakinya lurus
Kenyataannya yahhhh kaki bayi pada masanya juga akan lurus sendiri seiring perkembangan tubuhnya

belum lagi soal pola asuh yang sangat ku minimalisir untuk gendong-gendongan, eyangnya pengennya gendong terusss. tapi syukurnya bita anak yang gak cengeng , jadi aaku bisa ngelawan, ngaapain digendong orang gak nangis.


terus perkembangan bita sekaraang gimana???

1. ALLHAMDULILLAH bita sampai detik ini masih asi eksklusif dengan stok ASIP lebih dari 100 botol di freezer.
sebagian di simpen di plastik supaya hemat tempat






 
penyimpanan asip

penyajian asip


2. Di usia  2bulan bita udah bisa aangkaat kepala, 3bulan tengkurep dan 4bulan bita udah bisa naahan baadan untuk duduk dan berdiri tegak. pada kaget??? ya iya ortuku kaget , dan nasehatin maacem-macem
bilang, "belum waktunyaaaa, aati-ati nanti kesleoooo" DAN LAIN LAIN .
Okey , semua gak aku telan mentah-mentah,
 tapi aku segera buka diktat dan buka ensiklopedi bayiternyata itu  NORMAL DAN EMANG WAKTUNYA.
Normal bagi bayi jaman sekarang lah intinya.

3. Karena gak didikan anaak gendongan (mamanyaa atos ma eyangnya) bita jaadi nyaman dalam keadaan apapun dan dimanapun.
tidur kalo ngantuk tanpa harus di gendong-gendong, tidur pules di car seat kalo perjalanan pergi padahal jalannya macet mintaa ampun, tidur pules di stroler padahal mol ramenya minta aampun jugaaaa, dan intinyaa dia lebih baanyak mainan dan latihan badan kalo dikasur gak ngrengek-ngrengek minta di gendong kalo ditaruh kasur.
 
Berat bersebrangan dengan orang sekitar???pastilahhhh
Tapi anak kita tetap anak kitatumbuh dan berkembang sesuai ilmu kita.  Makanyakenapa hal terbaik yang dimilikiibu adalah kemauan mau belajar  dan ngisi kepala pakai ilmu.

Terus MPASI besok gimana nih??? Jeng jenggggg pastiakan banyak drama juga tuh……
Intinya aku concern banget sama MPASI, dan aku dah milih metode MPASI yang mau aku pakai.(besok pas dah MPASI aku sharing lagi)

aku mau focus bangetkarena masa-masa emas pertumbuhan anak gak bisa diulang kan , jadi yahhhh itu pilihanku .

pentingnya concern dari awaal kehamilan (milih dokter kandungan yang tepat termasuk didalamnya, karena berhubungan dengan vitaamin dan tindkan yaang diberikaan di masa kehaamilan)

Btw , sukses dalam ASI EKSKLISIF , anak tumbuh (berat badannyadan perkembangan
motoriknya sejauh ini normal sesuai kurva , terus aku merasa aku ibu hebat gitu ???
NOPE! 
ASIku bisa lancar , anakku bisa tumbuh dan berkembang dengan baik itu semua kehendak Tuhan . semua kehebatanNYA ,
aku sebagai manusia hanya bersyukur karena diberi rejeki dan kemudahan.
Aku takut banget jadi orangtua yang sombong.
Beberapa kali saat naik travel/kereta api atau di ruang-ruang tunggu ,  
aku bertemu dengan orangtua yang membangga-banggakan kesuksesan anaknya ,
anddd I just like…. “heloooosiapa yang nanya???!!”
sehingga terpatri di dalam hatiku “jangan sampe aku kayak gitujadi orangtua yang sombong
Ketika temen-temenku menceritakan kelucuan anak-anaknya atau kepandaian anak-anaknya , aku lebih memilih diam dan mendengarkan .  

bukannnnnbukan aku menganggap mereka sombong loooo , itu kan pilihan masing-masing.
aku tetep menikmati aja cerita mereka , tapi aku yang memilih hanya mendengarkan bukan menganggapi seakan gak mau kalah.
Yahhh kalo ditanya , “anakmu dah bisa apa?” atau anakmu beratnya berapa?” jawabanku gak pernah panjang-panjang ,  
Cuma aku jawab “yaaasesuai samakurva normal”
Tapi kalo akuyaaahh aku lebih suka membagi perkembangan anakku dan kelucuan anakku hanya kebapaknya dan ke eyangnyaitu bagiku. 
Kelucuan anak hanya akan special dimata keluarganya , bagi oranglain???
 Yaaa semua anak kecil lucu ….apa specialnya anak kita?
lain kalo anaknya anang ashanty yeeee
Sama halnya di media social, ketika temen-temen sebayaku rajin posting foto anaknya dengan berbagai kegiatan anaknya , lagi tidur atau laagi ngaapaain gitu, aku dan suamiku lebih memilih menikmati sendiri (kecuali emang ada moment pas untuk share , contoh kayak kemaren bita habis pemotretan hahaha)

selain bikin sedih yang belum dikaruniai momongan,terlaalu sering post foto anak tu juga orang  mungkin bosen .
itu kamiiiiiii , terserah dan bebas bagi yang lain.
Intinya aku takut banget jadi orangtua yang sombongkalo dari kecil aku sering “show of” tentang anakgimana nanti kalo anakku dewasa dan berprestasi??? Aku akan semakin sombong dan lupa bahwa semua itu kuasa Tuhan 
Kalo Tuhan gak kasih jalan ituya gak akan terjadi.
ASI BANYAK,  ANAK PINTER ,ANAK CAKEP/CANTIK,ANAK SEHAT itu kehendak siapa???
Siapa kita ??? kok mau merasa hebat hanya sebagai ibu,
yang notabene hanya sebagai pelakon kehidupan jugadan sutradaranya???
 tetep TUHAN YANG MAHA BERKEHENDAK. 
Kita hanya menjalani sebaik-baiknya , semampu kita sesuai ilmu dan financial yang kita miliki.
Selain sebagai ibu, pun begitu dengan peranku sebaga iistri.
Dengan sifatku yang cablakngomong nada suaranya tinggi , gak kalemgak bisa masakgrusah-grusuhJAUUUUHHHH banget lah dari image “istri dan ibu yang baik 
Udah sering banget aku jadi korban bully 
kalo aku intinya diragukan jadi ibu dan istri yang baik . 
yahhh emang aku juga gak merasa baik sihtapi aku melakukan
yang terbaik sesuai kemampuanku
butt yahhhh ada ungkapan “harus ada yang bersorak dipinggir jalan ketika pahlawan lewat ,
biar aja anak dan suamiku jadi pahlawan yang dikenal dan aku bagian yang bersorak aja.
Yahhh kembali lagisuami yang “bernilai” (I mean berpenghasilan baik ,good looking dan baik-baik lainnya dimata orangitu ya karena TUHAN BERKEHENDAK BEGITU.

Aku hanya berperan sebagai istri sebaik-baiknya yang aku bisa sebagai supporter,
selebihnya jika TUHAN GAK BERKEHENDAK yahhh ada ajanamanya rejeki bakal sulit aja masuknya.
Oiya btw , aku mau sharing juga soal banyaknya pertanyaan yang masuk ke aku tentang
  “KOK KUAT SIH HUBUNGAN JARAK JAUH SEJAK HAMIL SAMPE PUNYA ANAK?” sampe rada bosen ya jawabanya .
Jadi gini, 
1. Mau ngeluh maluuukarena banyak pejabatcewek dikantorku yang terpaksa jauh suami  
    dan jauh anak sekaligus  dan anak dititipin keeyangnyaMereka aja fight kok. 
2. Kita dikasih jalan begini sama TUHAN, ya berati kita dianggap mampu menjalaninya 
3. Operasional rumah tangga , gak melulu lancar kalo kita serumah sama suami aja terus 
     kelar urusannya 
     Kelancaran operasional rumahtangga bisa di bantu Tuhan melalui rejek
     dikirimnya ART/Babysitter yang cocok sama kita.
    Suami-istri sama-sama kerja kalo gak dapet ART/Babysitter cocok juga kuwalahan. 
4. Masalah keuangan??merasa 2 dapur gitu terus ngeluh???
    yakinnn itu yang pada serumah jadi berlebihan duit?? Gak juga kan….rumput      
    tetangga pasti lebih hijau.
Intinya jalani aja dengan semampu kitaperbanyak bersyukur dannnnn kurangi mengeluh.semua kesulita npasti ada jalan keluarnya. 
Dan mungkin jalan keluarnya datang dari pihak lain.

yahhh, intinya keluarga kecilku adalah keluarga yang terus belajar sambil terus bersyukur TANPA MEREMEHKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN.
semoga kita semua dihindarkan dari sikap buruk merasa lebih baik dari oranglain ya, berusaha sebaik-baiknya menjadi peran kita ajaa .


papa-bita-mama